Dahulu aku muda dan gagah, fisikku begitu prima, aku tak pernah menyerah untuk mencapai cita-cita
Umurku pun bertambah, ku bertemu seorang wanita, bagai bunga yang merekah, dia menjadi tambatan jiwa
Anak-anakku lahirlah sudah, membuat hatiku bahagia, hidupku semakin indah, memiliki sebuah keluarga
Anak-anakku bertumbuh, mereka menjadi dewasa, hidup terpisah, membangun rumah tangga
Datanglah hari yang susah, istriku meregang nyawa, jiwaku tinggal separuh, terbalut dalam duka
Kepada Tuhan yang ku sembah, ku panjatkan sebuah doa, jiwaku berserah, sampai ku jumpa istriku di sorga
Kepada anak-anakku terkasih, ku sematkan sebuah asa, ingatlah akan ayah, buatlah aku kembali bahagia
Puisi ini ku persembahkan untuk ayahku tercinta dan untuk semua ayah di dunia , termasuk Bapak B.J. Habibie@habibiecenter.
Jakarta, 7 Juni 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H