Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) mengadakan penyuluhan mengenai literasi digital di Madrasah Tsanawiyah (MTs) NU Ibtidaul Falah Kudus. Kegiatan penyuluhan ini diadakan pada hari Selasa, (24/10/2023) dengan tema "Cerdas Bermedia Sosial". Penyuluhan literasi digital ini dilaksanakan oleh Muhammad Nicolas Al Abshor guna memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) pada mata kuliah Public Speaking yang diampu oleh Primi Rohimi, S. Sos., M.S.I. serta sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dikhususkan kepada generasi muda mengenai kesadaran bahwa pemahaman tentang literasi digital sangatlah penting dimiliki oleh masyarakat terutama generasi muda.
Dalam kegiatan penyuluhan ini, Nico menjelaskan perkembangan teknologi pada masa kini kepada murid MTs. NU Ibtidaul Falah Kudus sehingga menumbuhkan kesadaran bahwa pemahaman literasi digital menjadi hal penting di era digitalisasi seperti saat ini. Kemudian dilanjut dengan penjelasan mengenai fungsi media sosial yang diklasifikasikan menjadi 4 bagian diantaranya:
- Fungsi komunikasi. Sebelum berkembang hingga seperti ini, media sosial pada awalnya hanya berfokus pada membangun ekosistem komunikasi yang baik baik bagi pengguna. Namun, seiring dengan berkembangnya internet dan teknologi, media sosial lebih dari hanya komunikasi, media sosial telah menjadi dunia kedua bagi manusia di seluruh belahan dunia untuk berkumpul dan berinteraksi. Media sosial telah berhasil membangun komunikasi yang tanpa batasan waktu dan geografi.
- Fungsi branding. Setelah berhasil membangun tempat berkumpul untuk seluruh manusia dari berbagai belahan dunia, media sosial selalu berkembang dan menyediakan berbagai kebutuhan dari manusia, salah satunya yaitu branding. Branding sendiri adalah cara seseorang dalam membangun sebuah citra di mata banyak orang. Untuk melakukan branding, pengguna biasanya memiliki cara yang unik dan khas untuk mendesain akun media sosial sehingga menarik untuk dilihat pengguna yang lain. Hal inilah yang menjadikan akun media sosial mirip seperti dunia nyata, karena setiap orang memiliki ciri khasnya masing-masing.
- Sebagai tempat usaha. Setelah berhasil menyediakan komunikasi dan branding, sosial media perlahan berkembang sehingga membuat setiap penggunanya dapat membangun sebuah usaha dalam jaringan atau online. Sebagai tempat yang terbuka selama 24 jam, media sosial terbukti sangat memudahkan penggunanya untuk membangun suatu bisnis secara maya. Hal ini diprediksi memiliki banyak potensi untuk menjangkau lebih banyak orang dibandingkan usaha yang hanya mengandalkan dunia nyata.
- Fungsi Marketing. Sebagai platform yang hampir selalu digunakan oleh manusia, sekarang ini media sosial berhasil menciptakan layanan yang memudahkan pebisnis untuk mengenalkan dan menjangkau lebih banyak konsumen. Cara ini terbukti efektif untuk meningkatkan keuntungan dan memudahkan pengguna untuk mendapatkan kebutuhannya.
Sebelum mengakhiri penyuluhan, Nico memberikan beberapa tips cerdas bermedia sosial, yaitu: Cerdas dalam membagikan unggahan; Tetap menjaga etika berbahasa; Harus bisa menahan emosi; Mengikuti orang-orang yang inspiratif; dan Bisa membangun koneksi serta relasi
Nico dan teman-teman mahasiswa KPI IAIN Kudus berharap kegiatan penyuluhan ini dapat memberikan pemahaman kepada generasi muda khususnya murid MTs Ibtidaul Falah Kudus mengenai pentingnya literasi digital serta usaha masyarakat terutama generasi muda sebagai pengguna media sosial untuk lebih bijak dan cerdas dalam bermedia sosial di era digitalisasi seperti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H