sejarah yang dimaksudkan untuk merekonstruksi sejarah. Di Indonesia sendiri terjadi pembabakan dalam historiografi yakni tradisional, kolonial dan modern. Selain dari pembabakan tersebut, terdapat historiografi Islam yang mulai muncul dari babad, hikayat, silsilah yang tidak berlandaskan ilmu sejarah. Kini, Historiografi Islam sendiri terus mengalami perkembangan yang dapat kita ambil pembelajarannya.
Historiografi merupakan penulisanKendati demikian, masih sedikit yang membahas mengenai kajian Historiografi Islam di Indonesia. Â Sejarawan kontemporer mulai mencoba menganalisis dan merekonstruksi sejarah islam di Indonesia. Salah satunya yakni Wahyu Iryana.
Kang Yayan-sapaan beliau-merupakan penulis historiografi Islam yang banyak memberikan kontribusi dalam penulisan sejarah. Hal ini dapat dilihat dari riwayat studi yang ia tekuni, antara lain program Sarjana dan Magister Sejarah Peradaban Islam di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Â serta program Doktoral Ilmu Sejarah di UNPAD.
Karya-karya yang telah diterbitkan yakni Historiografi Islam (2021), Historigrafi Barat (2014), Sejarah Pergerakan Nasional (2022)
Historiografi islam Indonesia yang ditulis oleh Wahyu Iryana, memberikan angin segar bagi penulisan sejarah di Indonesia. Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa penulisan historiografi Islam mencerminkan subyektifitas, hal ini dilihat dari studi kepustakaan yang diambil oleh penulisan historiografi islam. Sehingga penelitian di lapangan sangat minim kajian. Untuk itu Wahyu Iryana menulis kajian historiografi islam ini secara komprehensif, agar kedepannya banyak kajian mengenai historiografi islam Indonesia.
Historiografi Islam yang ditulis oleh Wahyu Iryana ini mencoba menarik perhatian terhadap perkembangan tulisan-tulisan sejarah Islam, yang di dalamnya memuat uraian tentang kiprah panjang para ahli sejarah Islam sebagai ahli ilmu spritual, juga memuat tafsir-tafsir tentang hikmah pemikiran tentang sejarah Islam, dilengkapi dengan akhlak yang patut dicontoh.Â
Sehingga, buku ini menjadi acuan dan apreasiasi untuk kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H