Mohon tunggu...
Alma Nurullita
Alma Nurullita Mohon Tunggu... Penulis - Generasi muda penerus bangsa

Penyuka literasi, hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Sampah Popok: Kotoran Manusia yang Menumpuk di Tepi Jalan Raya

23 Juli 2022   19:05 Diperbarui: 23 Juli 2022   19:21 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bayi yang memakai popok. Sumber : Unsplash/Ignacio Campo

Saya sangat miris melihat kesadaran masyarakat yang sangat rendah dan tidak memiliki etika sama sekali. Padahal popok menampung kotoran manusia (bayi), minimal dicuci terlebih dahulu sebelum dibuang. Tetapi kebanyakan langsung dibungkus plastik dan dibuang begitu saja. Seolah membuang kotoran manusia di tepi jalan adalah hal lumrah

Saya harap pemerintah daerah harus lebih peka. Ini sama sekali bukan hal sepele karena menyangkut kepentingan dan kenyamanan banyak orang. Pemerintah daerah haruslah menyediakan fasilitas TPA yang memadai di setiap desa. Apalagi penyortiran sampah, bank sampah, dan hal-hal semacam itu belum ada di kecamatan tempat saya tinggal.

Mengingat masalah ini tidak hanya terjadi di satu desa saja, harus ada kerjasama dari pihak-pihak terkait. Seperti pemerintah desa dan daerah mauoun organisasi masyarakat. Selain itu diperlukan perhatian lebih dari Dinas Kesehatan setempat untuk memberikan sosialisasi serta penyuluhan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, khususnya dalam hal membuang sampah.

Note: saya tidak sempat mengambil foto sebagai dokumentasi, tetapi hingga hari ini sampah-sampah tersebut masih banyak ditemukan di tepi jalan raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun