Mohon tunggu...
Almaira Tsabitha
Almaira Tsabitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mulai hobi baru dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemilu 2024: Saatnya Anak Mudah Memilih

27 Desember 2023   21:52 Diperbarui: 27 Desember 2023   21:52 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dijaman yang serba berkembang seperti saat ini. Semua informasi dapat berkembang dengan sangat cepat dan pesat. Terutama pada saat ini indonesia mendekati waktu pemilihan presiden 2024. Banyak informasi yang menyebar dengan luas di sosial media. Dan kita sebagai generasi milenial dan generasi Z harus paham dalam menyikapi keadaan politik yang saat ini sedang memanas karena mendekati waktu pemilihan presiden. 

Dan dari tulisan ini saya ingin membagikan opini atau pandangan saya tentang bagaimana sikap yang harus diambil terutama untuk generasi muda di Indonesia dalam menghadapi politik saat ini. Kita harus memiliki sikap netral, diera yang serbang cepat seperti ini kita dapat menerima berita-berita apapun dengan cepat. terutama berita politik, contohnya dari debat capres dan cawapres yang baru-baru ini saja terjadi contoh. Banyak pendukung-pendukung para calon capres/cawapres yang saling serang dan sindir. Dan dari sini kita harus bersikap netral tidak mendukung salah satu pihak ataupun menjatuhkan pihak lain.

Pada juga kita sebagai generasi penerus harusnya tidak menutup mata tentang politik di Indonesia, karena 56,45% suara pemilu 2024 ialah generasi milenial dan gen-Z. Jadi minimal sebagai generasi milenial dan gen-Z kita harus membuka mata agar politik di Indonesia dapat berjalan sebagaimana mestinya. dan Indonesia sebagai negara demokrasi yang mana dari rakyat, untuk rakyat dan kepada rakyat, harus paham bagaimana kedudukan masyarakat di mata pemerintahan. Negara Demokrasi adalah negara yang menganut bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan dengan mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. 

Isu mengenai demokrasi akan selalu berhubungan dengan isu mengenai hak asasi manusia. Dan dari buku yang saya baca ciptaan ahmad ubaedillah perkembangan demokrasi tidaklah berhenti sebatas sebagai cara dan tujuan semata untuk mencapai kekuasaan publik, demokrasi harus bermuara pada menjadikannya sebagai acuan nilai dan etika publik. Pada tahapan inilah demokrasi dapat dikatakan telah mencapai tahap substansialnya, yakni pada saat nilai dan etika demokrasi tersebut telah terinternalisasi dalam kehidupan politik dan sosial masyarakat dan lembaga-lembaga demokrasi.

Kita sebagai pemilik suara terbanyak dipemilu 2024. Harus mengetahu visi misi yang dimiliki setiap calon presiden dan wakil presiden, kita tidak harus mengetahui latar belakang dari setiap calon. Tetapi minimal kita mengetahui bagaiman kinerja dari setiap calon yang nantinya akan menjadi presiden. 

Indonesia harus presiden yang bersih tidak pernah korupsi. Karena koruspsi dapat mencorek nama baik bangsa, dan membuat rakyat juga sensara. yang mana harusnya uang korupsi tersebut dapat digunakan untuk kepentingan masyarat tetapi diselewengkan menjadi kepentingan kelompok. Karena pada nyatanya kondisi korupsi Indonesia semakin buruk karena tindakan korupsi dilakukan oleh aktor-aktor politik, baik di lembaga parlemen maupun lembaga-lembaga negara lainnya. Dalam perspektif negara modern, sistem politik demokrasi dengan check and balancenya diharapkan mampu menekan semaksimal mungkin godaan politik di kalangan penyelenggara negara dan para politisi, baik melalui modus dalam proses penyusunan perundang undangan maupun pada tahap pelaksanaan peraturan yang dibuat bersama antara pemerintah dan anggota legislatif. 

dan siapapun presiden yang terpilih nanti saya berharap dapat memimpin negara ini berdasarkan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. karena UUD 1945 dan Pancasila adalah fondasi dasar dari setiap hukum yang dibuat di indonesia. yang mana pemimpin tersebut harus memiliki sikap takwa dan takut terhadap tuhan. Adil dan beradab, adil terhadap semua kalangan mulai dari kalangan atas sampai bawah, dan memperlakukan hukum sebagai mana mestinya tidak lancip kebawah dan tumpul keatas, dan beradab tidak membuat kebijakan sesuka hati. Kemudian pemimpin harus memiliki sikap persatuan dan kesatuan cinta tanah air dan tidak berhiatan kepada bangsa. selanjutnya kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. dam terakhir keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun