Mohon tunggu...
Ismail Fahmi
Ismail Fahmi Mohon Tunggu... Lainnya - al_mafhumy16

بسمة المرءة تجعل الجبان شجاعا

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Kesetaraan Gender: Tantangan dan Solusinya

7 Oktober 2023   00:57 Diperbarui: 7 Oktober 2023   01:02 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Kesetaraan gender adalah salah satu isu yang paling penting dan mendalam di masyarakat kita saat ini. Ini bukan hanya masalah hak asasi manusia, tetapi juga kunci untuk mencapai masyarakat yang adil dan berkelanjutan. Kesetaraan gender mencakup segala aspek kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, politik, hingga budaya.

Walaupun usaha untuk meningkatkan keadilan dan kesetaraan gender dalam pendidikan dan struktur sosial terus dilakukan, faktanya masalah ini belum usai. Diskriminasi gender masih berlanjut dan termanifestasi dalam berbagai situasi. Stereotip yang memandang perempuan sebagai individu yang lebih lemah dibandingkan dengan laki-laki masih terus berkembang, dan dampak ketidakadilan gender terus dirasakan di tengah masyarakat. Budaya patriarki terus memicu penindasan dan eksploitasi terhadap perempuan. (Sulistyowati, 2021)

Dalam sektor pendidikan di Indonesia, kesenjangan gender masih sering terjadi. Umumnya, masyarakat masih menganggap bahwa perempuan memiliki status yang lebih rendah daripada laki-laki, sehingga mereka dianggap sebagai kelompok yang kurang diutamakan. Akibat dari pandangan ini adalah bahwa pendidikan lebih sering diberikan kepada laki-laki daripada perempuan. (Saeful, 2019)

Bahkan isu yang sering diperbincangkan oleh masyarakat Barat tentang pendidikan Islam adalah mengenai ketidaksetaraan gender dan keterlibatan perempuan dalam dunia pendidikan di komunitas Muslim. Kritik-kritik ini mencuat karena dianggap bahwa ajaran Islam cenderung memihak kaum laki-laki dan tidak memberikan cukup ruang bagi kaum perempuan dalam pendidikan, karena banyak aspek ajaran Islam dianggap lebih cenderung kepada laki-laki. Namun, penting untuk dicatat bahwa kritik seperti ini bukan hal yang baru dalam konteks Islam, bahkan dalam sejarah umat manusia, permasalahan mengenai perbedaan peran dan status antara laki-laki dan perempuan telah menjadi perhatian yang utama. (Abidin, 2017)

Melirik dari beberapa permasalahan diatas, sangat perlu kiranya untuk kita lebih memperhatikan fokus terhadap isu tersebut. Perlu disadari juga tentang pentingnya kesetaraan gender, tantangan yang dihadapinya, dan tindakan yang dapat diambil untuk memastikan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan di masa depan.

Pentingnya Kesetaraan Gender

Kesetaraan gender merujuk pada adanya kesetaraan hak, kesempatan, perlakuan, dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat. Konsep ini mendorong pengakuan bahwa baik laki-laki maupun perempuan memiliki nilai, kemampuan, dan potensi yang sama, dan bahwa mereka harus diperlakukan secara adil tanpa adanya diskriminasi berdasarkan jenis kelamin.

Kesetaraan gender melibatkan beberapa unsur yang meliputi:

  • Kesetaraan hak: Memastikan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak-hak yang sama dalam berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, pekerjaan, kesehatan, partisipasi politik, dan hukum.
  • Kesetaraan kesempatan: Memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan untuk mengakses pendidikan, pelatihan, pekerjaan, dan karir. Ini mencakup pencegahan diskriminasi dalam proses penerimaan, promosi, dan pengambilan keputusan.
  • Kesetaraan perlakuan: Menjamin bahwa laki-laki dan perempuan diperlakukan secara adil dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam sistem peradilan, penggajian, alokasi sumber daya, dan akses ke layanan publik.
  • Kesetaraan kewajiban: Menghilangkan stereotip gender yang membatasi peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam keluarga, masyarakat, dan tempat kerja. Ini termasuk mempromosikan tanggung jawab bersama dalam mengasuh anak, pekerjaan rumah tangga, dan partisipasi aktif dalam kehidupan publik.

Kesetaraan gender bukan hanya penting untuk mencapai keadilan sosial, tetapi juga merupakan faktor yang kritis dalam pembangunan berkelanjutan. Ketika semua anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan berkembang, potensi penuh individu dan masyarakat dapat terwujud.

Tantangan dalam Mencapai Kesetaraan Gender

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun