Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang oleh individu atau kelompok terhadap seseorang yang dianggap lebih lemah. Perilaku ini bertujuan untuk menyakiti secara fisik, emosional, atau psikologis.
Bullying di sekolah merupakan isu serius yang terus menjadi perhatian, terutama saat kekerasan fisik terlibat. Kasus di Surabaya, yang mencakup kekerasan fisik serta ancaman dari pihak sekolah, mengungkap kelemahan dalam pengawasan dan penanganan konflik selama tiga tahun terakhir. Kasus ini tidak hanya melukai korban secara fisik dan mental tetapi juga menunjukkan bahwa budaya intimidasi masih marak di lingkungan pendidikan.
Tantangan dalam Mengatasi Bullying
1. Kurangnya Pengawasan Sekolah
  Pengawasan yang tidak optimal membuat tindakan bullying kerap terjadi tanpa terdeteksi. Banyak kasus baru terungkap setelah korban mengalami trauma berat.
  2. Minimnya Empati di Lingkungan Sekolah
  Kurangnya pendidikan tentang nilai-nilai empati mengakibatkan siswa maupun guru tidak peka terhadap penderitaan korban bullying.
3. Budaya Sekolah yang Tidak Mendukung
   Lingkungan yang permisif terhadap perilaku negatif, seperti minimnya sanksi tegas, justru memperkuat keberanian pelaku untuk terus melakukan intimidasi.
4. Ancaman dari Institusi Sekolah
Beberapa kasus menunjukkan adanya ancaman atau tekanan dari pihak sekolah untuk menutupi kasus bullying, yang merugikan korban dan keluarga.