Mohon tunggu...
Alma Baisyura
Alma Baisyura Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hobi saya membuat kue brownies

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Masa Remaja Awal

13 Desember 2024   10:16 Diperbarui: 13 Desember 2024   10:16 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa remaja awal adalah salah satu fase penting dalam kehidupan seseorang. Rentang usia ini biasanya terjadi antara 10 hingga 14 tahun dan ditandai dengan perubahan fisik, emosional, sosial, dan kognitif yang signifikan. Banyak teori telah dikembangkan untuk memahami perkembangan remaja, yang dapat membantu orang tua, pendidik, dan masyarakat memberikan dukungan terbaik. Artikel ini akan membahas teori perkembangan remaja awal dari beberapa perspektif utama.

1. Perspektif Biologis: Perubahan Fisik

Salah satu teori yang sering dibahas dalam perkembangan remaja awal adalah perubahan biologis yang dipengaruhi oleh hormon. Menurut G. Stanley Hall, masa remaja adalah masa "badai dan tekanan" (storm and stress) karena remaja menghadapi lonjakan hormon yang memengaruhi suasana hati dan perilaku mereka. Pubertas menjadi momen penting dalam fase ini, dengan perubahan fisik seperti pertumbuhan tinggi badan, perkembangan organ seksual, dan perubahan bentuk tubuh.

Implikasi:Penting bagi orang tua dan guru untuk memahami bahwa perubahan fisik ini dapat memengaruhi kepercayaan diri dan citra diri remaja. Mendukung remaja melalui pujian dan pengetahuan tentang pubertas dapat membantu mereka mengelola perubahan ini dengan lebih baik.

2. Perspektif Kognitif: Teori Jean Piaget

Jean Piaget mengemukakan bahwa pada masa remaja awal, individu berada pada tahap operasional konkret yang mulai beralih ke tahap operasional formal. Pada tahap ini, remaja mulai mampu berpikir abstrak, mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka, dan memecahkan masalah secara logis. Namun, mereka masih sering membutuhkan bimbingan dalam memahami konsep-konsep yang lebih kompleks.

Implikasi:Guru dapat memberikan tugas yang mendorong pemikiran kritis, seperti diskusi kelompok atau proyek berbasis penelitian, untuk membantu remaja mengembangkan kemampuan kognitif mereka.

3. Perspektif Psikososial: Teori Erik Erikson

Dalam teori psikososial Erik Erikson, masa remaja awal terkait dengan tahap "identitas vs kebingungan identitas." Remaja mulai mengeksplorasi siapa mereka dan di mana posisi mereka dalam dunia sosial. Mereka mungkin mencoba berbagai peran dan identitas untuk menemukan jati diri mereka.

Implikasi:Lingkungan yang mendukung eksplorasi identitas sangat penting. Orang tua dan pendidik dapat memberikan ruang bagi remaja untuk mencoba hal baru, seperti hobi, kegiatan ekstrakurikuler, atau gaya pribadi, tanpa takut dihakimi.

4. Perspektif Sosial: Teori Lev Vygotsky

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun