Mohon tunggu...
Alma Baisyura
Alma Baisyura Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hobi saya membuat kue brownies

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Anak - Anak Melihat Dunia

6 Desember 2024   07:32 Diperbarui: 6 Desember 2024   07:35 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jean Piaget, seorang psikolog Swiss, memberikan kontribusi besar dalam memahami bagaimana anak-anak berpikir dan belajar. Teorinya tentang perkembangan kognitif menjelaskan bagaimana anak-anak membangun pengetahuan mereka melalui interaksi dengan dunia sekitarnya.

Menurut Piaget, perkembangan kognitif anak-anak berlangsung melalui empat tahapan:

Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)
Pada tahap ini, anak-anak belajar melalui pengalaman langsung dengan indra mereka dan gerakan tubuh. Mereka mulai memahami hubungan sebab-akibat dan mengenali bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat (permanensi objek).
Tahap Praoperasional (2-7 tahun)
Anak-anak mulai menggunakan simbol seperti kata-kata dan gambar untuk merepresentasikan benda atau ide. Namun, mereka cenderung egosentris, sulit memahami sudut pandang orang lain, dan berpikir secara intuitif, bukan logis.
Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)
Pada tahap ini, anak-anak mulai berpikir logis tentang benda konkret. Mereka dapat memahami konsep konservasi (misalnya, jumlah air tetap sama meskipun bentuk wadahnya berubah) dan mulai mengembangkan kemampuan untuk mengelompokkan dan mengurutkan benda.
Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas)
Anak-anak mulai berpikir abstrak, logis, dan sistematis. Mereka dapat membuat hipotesis, mengevaluasi ide, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan dalam memecahkan masalah.
Pandangan Piaget menegaskan bahwa anak-anak bukanlah pembelajar pasif. Mereka adalah "ilmuwan kecil" yang aktif mengeksplorasi dunia dan membangun pemahaman mereka sendiri.

Teori ini mengajarkan kepada kita pentingnya memberikan lingkungan yang merangsang untuk mendorong eksplorasi, serta memahami bahwa setiap anak berkembang sesuai tahapannya. Dengan menghargai proses ini, kita dapat membantu mereka memahami dunia dengan cara yang paling alami bagi mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun