Mohon tunggu...
Avril Allyssa Zen
Avril Allyssa Zen Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Surabaya, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Positivtisme Auguste Comte

9 Januari 2024   01:38 Diperbarui: 9 Januari 2024   01:44 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Positivisme adalah suatu bentuk pemikiran dalam ilmu pengetahuan yang menekankan pada aspek faktual pengetahuan, khususnya pengetahuan ilmiah. Pemikiran ini menyatakan bahwa ilmu-ilmu alam, yang bersifat empiris, merupakan satu-satunya sumber pengetahuan yang benar, dan menolak nilai kognitif dari studi filosofis atau metafisik. Positivisme ini muncul dan berkembang pada abad ke-18 dalam tradisi Galileo.

Auguste Comte, seorang filsuf Prancis yang dianggap sebagai peletak dasar ilmu sosiologi, memainkan peran penting dalam perkembangan positivisme. Ia memperkenalkan istilah "sosiologi" dan menjelaskan bahwa sosiologi adalah cabang ilmu yang mempelajari masyarakat, termasuk perilaku dan interaksi sosial manusia. Comte mengemukakan tiga tahap perkembangan intelektual manusia: tahap teologis, tahap metafisis, dan tahap positif. Tahap positif, menurutnya, membawa manusia pada pemikiran ilmiah.

Dalam konteks positivisme, pentingnya aspek faktual dan pengamatan empiris dalam ilmu pengetahuan ditekankan. Positivisme menempatkan pengetahuan yang dapat diuji secara empiris sebagai landasan utama, sementara nilai-nilai filosofis atau metafisik ditolak. Pemikiran ini merupakan hasil dari perkembangan tradisi Galileo pada abad ke-18.

Comte mengembangkan konsep Hukum Tiga Tahap, yang menyatakan bahwa perkembangan pengetahuan manusia melalui tiga tahap: tahap teologis, tahap metafisik, dan tahap positif. Tahap teologis melibatkan penjelasan fenomena dengan keyakinan agama, tahap metafisik melibatkan penjelasan dengan konsep-konsep abstrak, sedangkan tahap positif melibatkan penjelasan ilmiah berdasarkan fakta dan pengamatan.

Positivisme, menurut Comte, adalah tahap puncak perkembangan pengetahuan manusia. Pada tahap ini, penjelasan berbasis keyakinan agama atau spekulasi filosofis digantikan oleh penjelasan ilmiah yang didasarkan pada fakta dan pengamatan empiris. Comte berargumen bahwa masyarakat dapat dipahami melalui metode ilmiah objektif, dengan mengumpulkan data dan menyusun hukum-hukum yang menjelaskan pola-pola sosial.

Dalam pendekatan positivisme, Comte mendorong penggunaan metode induktif, di mana data dan fakta dikumpulkan secara sistematis untuk mengidentifikasi pola-pola umum dan hukum-hukum dalam masyarakat. Pentingnya pengamatan empiris dan penelitian objektif ditekankan untuk membangun pengetahuan yang dapat diandalkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun