Mohon tunggu...
Avril Allyssa Zen
Avril Allyssa Zen Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Surabaya, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manusia Unggul

4 Januari 2024   13:22 Diperbarui: 4 Januari 2024   13:33 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

bermensch, Friedrich Nietzsche

Siapakah Friedrich Nietzsche? Mari mengenal latar belakang filsuf hebat ini dalam karirnya yang brilian namun relatif singkat, Friedrich Nietzsche menerbitkan berbagai karya besar filsafat, termasuk "Twilight of the Idols" dan "Thus Spoke Zarathustra". Pada dekade terakhir hidupnya, ia menderita penyakit jiwa dan meninggal pada 25 Agustus 1900. Tulisannya mengenai individualitas dan moralitas dalam peradaban kontemporer memengaruhi banyak pemikir dan seorang penulis.

Friedrich Wilhelm Nietzsche lahir pada 15 Oktober 1844, di Rcken bei Ltzen, sebuah desa kecil di Prusia (bagian dari Jerman modern). Ayahnya, Carl Ludwig Nietzsche, adalah seorang penceramah Lutheran  ia meninggal ketika Nietzsche berusia 4 tahun. Nietzsche dan adik perempuannya yang lebih muda, Elisabeth, dibesarkan oleh ibu mereka, Franziska.

Nietzsche menghadiri sekolah persiapan swasta di Naumburg dan kemudian menerima pendidikan klasik di sekolah Schulpforta yang bergengsi. Setelah lulus pada tahun 1864, ia menghadiri Universitas Bonn selama dua semester. Ia pindah ke Universitas Leipzig, di mana ia belajar filologi, gabungan dari sastra, linguistik, dan sejarah. Ia sangat dipengaruhi oleh tulisan filsuf Arthur Schopenhauer. Selama waktu di Leipzig, ia menjalin persahabatan dengan komponis Richard Wagner, yang musiknya sangat ia kagumi.

Pada tahun 1869, Nietzsche mengambil posisi sebagai profesor filologi klasik di Universitas Basel di Swiss. Selama masa jabatannya sebagai profesor, ia menerbitkan bukunya yang pertama, "The Birth of Tragedy" (1872), dan "Human, All Too Human" (1878). Ia juga mulai menjauh dari kajian klasik serta ajaran Schopenhauer, dan lebih tertarik pada nilai-nilai yang mendasari peradaban modern. Pada saat ini, persahabatannya dengan Wagner telah memburuk. Menderita gangguan saraf, Nietzsche mengundurkan diri dari jabatannya di Basel pada tahun 1879.

 teori bermensch yang diperkenalkan oleh filsuf Jerman terkemuka, Friedrich Nietzsche. Konsep bermensch menjadi pusat perdebatan dan interpretasi dalam dunia filsafat, menawarkan pandangan yang unik tentang nilai-nilai, kebebasan, dan pemberdayaan diri.

bermensch atau dalam bahasa Indonesia nya adalah Manusia unggul atau adimanusia. Moralitas tidak terletak pada kebaikan, tujuan dari kerja keras manusia bukanlah demi peningkatan kualitas hidup umat manusia, melainkan demi menjadi Manusia Unggul.

Manusia Unggul tidak dilahirkan oleh alam. Proses biologis sering kali tidak adil terhadap individu-individu yang luar biasa alam sangat kejam pada produknya yang paling baik, alam lebih mencintai dana melindungi manusia yang rata-rata dan sedang-sedang saja. Manusia yang unggul dapat hidup dan bertahan melalui seleksi manusia (human selection), melalui perbaikan kecerdasan (eugenic foresight) dan pendidikan adalah hal yang meningkatkan derajat dan keagungan setiap individu.

Pendidikan untuk manusia-manusia unggul harus keras, sehingga mereka mampu membuat tragedy menjadi komedi "ia yang berjalan menyusuri gunung-gunug tertinggi akan menertawakan semua tragedi".

Meskipun dikembangkan pada akhir abad ke-19, teori bermensch masih memunculkan pertanyaan relevansi dalam konteks masyarakat modern. Beberapa elemen, seperti penekanan pada individualitas dan pemberdayaan diri, terus menjadi topik diskusi. bermensch akan selama nya berlaku di dalam diri manusia, jiwa manusia, dan di kehidupan manusia karena seperti yang bis akita lihat pada kehidupan sehari hari Manusia yang lebih unggul akan di perlakukan lebih baik dan benar adanya bahwa yang lebih unggul akan menertawai yang lebih rendah dari mereka, mereka akan menertawakan tragedi sebagai hiburan untuk mereka Manusia Unggul tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun