Mohon tunggu...
Allysia Ciara Putri
Allysia Ciara Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

reader

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peran Kartu Indonesia Pintar dalam Memajukan Pendidikan Menengah

15 Juli 2024   22:52 Diperbarui: 15 Juli 2024   23:04 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pada era globalisasi ini, pendidikan berkualitas menjadi salah satu kunci utama dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang kompetitif. Di tengah tantangan tersebut, pemerintah Indonesia meluncurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebagai salah satu upaya untuk memastikan akses pendidikan menengah tersedia bagi semua lapisan masyarakat. Program ini tidak hanya sekedar memberikan bantuan finansial, tetapi juga diharapkan dapat mengurangi angka putus sekolah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Kehadiran KIP menjadi titik balik penting dalam usaha memajukan pendidikan di Indonesia, mengingat pentingnya pendidikan sebagai fondasi dalam pembangunan bangsa yang berkelanjutan. Pembahasan ini diharapkan dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai kontribusi program KIP dalam memperluas akses pendidikan menengah dan memajukan pendidikan Indonesia secara keseluruhan.

Peran Kartu Indonesia Pintar dalam Mengurangi Putus Sekolah

Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) telah berperan signifikan dalam mengurangi angka putus sekolah di Indonesia. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional 2019, tingkat persistensi siswa penerima KIP di sekolah mencapai 97,29%, sedangkan siswa non-penerima KIP hanya 88,5% . Hal ini menunjukkan efektivitas KIP dalam membantu siswa dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk tetap bersekolah.

Dampak Sosial dan Ekonomi

KIP tidak hanya berdampak pada penurunan angka putus sekolah, tetapi juga membantu meringankan beban ekonomi keluarga. Keluarga di Desa Lokop, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, misalnya, merespon positif terhadap program ini karena dapat mengurangi biaya pendidikan dan membeli perlengkapan sekolah . Namun, program ini juga membawa dampak negatif seperti penyalahgunaan dana dan kecemburuan sosial antarkeluarga penerima dan non-penerima bantuan.

Kasus-kasus yang Berhasil Diminimalisir

Sejak diperkenalkannya KIP, terjadi penurunan tajam dalam jumlah siswa yang putus sekolah. Pada tahun 2015, setelah Bantuan Siswa Miskin (BSM) disempurnakan menjadi KIP Dikdasmen, jumlah siswa putus sekolah menurun hingga 237,9 ribu siswa. Tren ini berlanjut hingga tahun 2021, dengan jumlah siswa putus sekolah yang tersisa hanya 83,7 ribu siswa . Penyaluran bantuan KIP yang intensif telah berkontribusi besar terhadap penurunan ini, menunjukkan pentingnya keberlanjutan program dalam mendukung pendidikan siswa.

KIP telah membuktikan perannya dalam mengurangi angka putus sekolah melalui peningkatan akses pendidikan dan dukungan finansial bagi siswa yang membutuhkan. Meskipun masih terdapat beberapa tantangan, upaya untuk meningkatkan efektivitas dan cakupan program ini terus dilakukan guna memastikan bahwa setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

 

Persepsi Masyarakat terhadap Kartu Indonesia Pintar

Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) telah mendapatkan berbagai tanggapan dari masyarakat. Banyak keluarga merasa terbantu dengan adanya program ini, khususnya dalam mengurangi beban biaya pendidikan. Dari hasil penelitian, terungkap bahwa keluarga yang menerima KIP merasa lebih mampu membiayai pendidikan anak-anak mereka, membeli perlengkapan sekolah, dan mendukung motivasi belajar anak .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun