Coronavirus disease 2019 (COVID-19) ini telah menyebar ke berbagai belahan negara di dunia yang kemudian World Health Organization (WHO) pun menetapkan pandemi COVID-19 sejak 11 Maret 2020 yang lalu. Pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia 3 tahun lamanya ini, pada akhirnya menemui titik terang yang dimana kasus COVID-19 di tahun 2022 telah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan perbaikan yang dapat dilihat selama bulan Mei, tambahan kasus Covid-19 tercatat 8.177, turun sebesar 75,9% dibandingkan April (33.978). Sedangkan pada bulan April penurunan jumlah kasus jauh dibandingkan Maret (448.370) atau Februari (1.211.078). Selain itu berdasarkan data BNPB, jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis I tercatat 200,27 juta atau 96,2% dari target, dan masyarakat penerima vaksinasi dosis II tercatat 167,4 juta atau 80,4% dari target sementara penerima vaksinasi booster tercatat 45,7 juta atau 21,9% dari target.
Dampak yang ditimbulkan dari pandemi COVID-19 ini tak hanya merugikan dari sisi kesehatan saja, namun juga berdampak signifikan terhadap penurunan perekonomian nasional maupun global yang menyebabkan seluruh kegiatan produksi, ekspor & impor, serta investasi terhambat. Seiring melandainya kasus Covid-19, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar Indonesia terhindar dari resesi ekonomi di masa transisi pandemi menjadi endemi.Â
Dikutip dari data Badan Pusat Statistik Nasional bahwa ekonomi Indonesia pada Kuartal 1 Tahun 2022 mengalami pertumbuhan 5,01%, dibandingkan pada tahun 2020 yang hanya sebesar 2,97% secara tahunan. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik daripada negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia (3,1%), Vietnam (2,58%), dan Thailand (1,6%). Suahasil Nazara selaku Wakil Menteri Keuangan mengungkapkan, melandainya kasus Covid-19 serta relaksasi kebijakan pembatasan sosial menjadi alasan utama melesatnya dunia usaha di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan aktivitas konsumsi dan retail yang sejalan dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi di masa transisi endemi ini.
Strategi pemulihan ekonomi nasional di masa transisi pandemi menuju endemi, pemerintah berupaya tingkatkan upaya pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata, melalui persiapan menerima kembali wisatawan internasional, pembahasan kebijakan pariwisata, pelonggaran pembatasan perjalanan luar kota, dan optimalisasi destinasi wisata seperti di Batam, Bintan, dan Bali. Selain itu pemerintah juga mendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah sebagai motor ekonomi rakyat yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pemulihan ekonomi nasional.
Melalui pemberdayaan usaha mikro dapat membantu masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan hilangnya penghasilan karena usahanya terdampak pandemi COVID-19. Dalam rangka mendorong tumbuhnya kembali usaha mikro, kecil dan menengah, pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).Â
Bagi usaha mikro, upaya pemerintah antara lain memberikan hibah bagi usaha pemula, serta menambah dana LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) Koperasi dan UMKM yang dapat digunakan untuk pinjaman murah bagi UMKM. Kemudian pemerintah juga melakukan upaya dengan memberikan subsidi bunga dan mempermudah persyaratan kredit atau pembiayaan dan pendanaan bagi UMKM, di antaranya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta memberikan keringanan pembayaran pinjaman bagi UMKM.
Oleh karena itu, di masa transisi pandemi menuju endemi ini diperlukan peningkatan kerjasama antara Kementerian/Lembaga, pemerintah pusat/daerah, institusi perbankan, fintech, marketplace dan seluruh pelaku usaha untuk dapat menyiapkan serta optimalisasi khususnya sektor pariwisata dan UMKM agar memulihkan kembali perekonomian sehingga dapat bersaing di pasar domestik dan pasar global. UMKM digital produktif merupakan salah satu kunci pemulihan ekonomi nasional bagi usaha mikro, kecil dan menengah. Sebagai salah satu contoh platform digital Gojek/Grab yang resmi menggandeng berbagai pihak termasuk pemerintah untuk memberikan solusi mendukung kenaikan UMKM. Dengan bergabungnya para pelaku UMKM ke dalam platform digitalisasi diharapkan pelaku UMKM dapat menjalankan usahanya dari rumah dan terhubung ke ekosistem digital serta melakukan adaptasi dan inovasi produk sehingga perekonomian di masa transisi endemi dapat kembali berjalan dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H