Mohon tunggu...
Allya Nursabrina
Allya Nursabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Ekonomi Pembangunan/Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Halo Saya Allya Nursabrina seorang Mahasiswa aktif dalam Program Studi S1 Ilmu Ekonomi Pembangunan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Ketertarikan saya terhadap bidang ekonomi dikarenakan rasa penasaran saya untuk mengetahui serta memahami bagaimana kebijakan dan dinamika ekonomi dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Saat ini saya sedang mempelajari tentang berbagai perekonomian melalui mata kuliah serta projek yang saya lakukan di kampus. Lewat blog ini, saya ingin berbagi perspektif dan analisis sederhana seputar topik ekonomi yang terjadi di Indonesia. Selain itu, saya juga tertarik membahas isu-isu sosial, perkembangan bisnis, dan tips pengembangan diri untuk sesama mahasiswa. Semoga tulisan-tulisan saya dapat memberikan wawasan baru dan bermanfaat bagi pembaca. Jangan ragu untuk berbagi pemikiran di kolom komentar!

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Indonesia Berdasarkan Data Tahun 2023

27 Oktober 2024   16:53 Diperbarui: 27 Oktober 2024   18:05 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Indonesia merupakan negara dengan populasi yang besar, sehingga ketersediaan lapangan kerja dan partisipasi  angkatan kerja menjadi isu yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Tingkat Pengangguran Terbuka dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah dua indikator utama dalam ekonomi yang dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan dan memberikan gambaran tentang kondisi tenaga kerja di Indonesia. 

Tingkat Pengangguran Terbuka adalah persentase jumlah pengangguran terhadap total angkatan kerja. pengangguran terbuka adalah seseorang  yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi belum memperoleh pekerjaan yang diinginkannya. Pengangguran  terjadi  akibat  dari  kurangnya permintaan tenaga kerja dibandingkan dengan jumlah pekerja yang menawarkan tenaga kerjanya pada tingkat upah dan harga yang sedang berlaku. Tingkat pertumbuhan angkatan kerja  yang  cepat  dan pertumbuhan lapangan kerja yang relatif lambat menyebabkan masalah pengangguran di negara berkembang semakin serius. TPT menunjukkan seberapa banyak orang yang siap bekerja tetapi tidak mendapatkan pekerjaan. Angka ini biasanya naik saat resesi ataupun ketika terdapat permasalahan dalam penciptaan lapangan kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja merupakan persentase jumlah angkatan kerja (pekerja ataupun pengangguran) dibandingkan dengan total penduduk usia kerja. TPAK menggambarkan proposi masyarakat yang aktif secara ekonomi, sehingga semakin tinggi TPAK maka akan semakin banyak orang yang berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.

TPT yang tinggi umumnya menunjukkan kurangnya kesempatan kerja dan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi karena pendapatan dan daya beli masyarakat berkurang. terjadinya juga ketimpangan sosial dan kemiskinan karena pengangguran yang tinggi dapat meningkatkan kemiskinan dan dapat menyebabkan ketimpangan pendapatan. Angka pengangguran yang tinggi juga menjadi beban sosial dan anggaran pemerintah membuat pemerintah harus menyediakan lebih banyak bantuan soisal maupun subsidi hal ini dapat meningkatkan beban anggaran negara. Pengangguran dapat memicu masalah sosial lain seperti meningkatnya angka kriminalitas, stres sosial, dan masalah kesehatan mental dikarenakan ketidakpuasan masyarakat terhadap lembaga pemerintah serta lembaga ekonomi. hal ini juga dapat menyebabakan penurunan kualitas SDM karena ketika pengangguran terjadi dalam waktu yang lama keterampilan yang dimilki dapat menurun dan menghambat penciptaan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan perekonomian dalam jangka panjang. Tingginya TPAK mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi karena menunjukkan bahwa banyak penduduk usia kerja yang berkontribusi dalam perekonomian. artinya semakin banyak orang yang bekerja maka semakin banyak pula potensi peningkatan produk domestik bruto (PDB) suatu negara. Partisipasi angkatan kerja yang tinggi dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing karena adanya tenaga kerja yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sektor industri dan jasa. Partisipasi kerja yang luas dan merata di seluruh kelompok demografis berdasarkan gender ataupun wilayah dapat membantu pemerataan pendapatan dan mengurangi ketimpangan. Tingkat partisipasi kerja yang tinggi terutama di kalangan angkatan muda juda dapat membantu meningkatkan stabilitas sosial, ketika lebih banyak orang memiliki pekerjaan maka yang terjadi ialah kesejahteraan sosial secara keseluruhan cenderung meningkat.

Jika TPT dan TPAK tinggi ini menununjukkan adanya ketidaksesuaian anatara keterampilan angkatan kerja dengan kebutuhan pasar kerja yang menyebabkan terjadinya pengangguran struktural. Ketimpangan Gender dan Usia dapat terjadi dalam beberapa kasus jika TPAK kelompok tertentu rendah misalnya perempuan atau anak muda dan menyebabkan TPT menjadi tinggi dalam kelompok tersebut sehingga dapat meningkatkan kesenjangan sosial.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2023, TPT di Indonesia berada di sekitar 5,6%, menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, tantangan tetap ada, terutama pada kelompok usia muda yang menghadapi persaingan ketat dalam mendapatkan pekerjaan. Sementara itu, TPAK Indonesia berada di sekitar 68%, yang berarti bahwa sebagian besar penduduk usia kerja telah aktif dalam pasar tenaga kerja. Namun, angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan beberapa negara ASEAN lainnya, menunjukkan adanya potensi peningkatan partisipasi, khususnya dari kelompok perempuan dan lulusan pendidikan tinggi.

Peluang yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah TPT dan TPAK. Pertama, dengan memperkuat pendidikan dan pelatihan keterampilan yang dilakukan melalui program yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar seperti pelatihan digital yang dapat membantu generasi muda lebih siap untuk masuk ke dunia kerja. Kedua, mendukung UMKM dan industri kreatif dengan padat karya agar efektif untuk meningkatkan kesempatan kerja dan sektor ini telah terbukti mampu bertahan dalam krisis dan memiliki potensi yang besar untuk menyerap angkatan kerja. Ketiga, melakukan pemerataan pembangunan dan infrastruktur  di dalam pulau maupun di luar pulau yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan daerah. Keempat, pengembangan ekonomi digital dengan ini dapat membuka peluang besar bagi angkatan kerja muda. dan pemerintah serta sektor swasta dapat bekerja sama untuk menciptakan lapangan kerja baru di sektor ekonomi digital.

Dapat disimpulkan Pengangguran dan tingkat partisipasi angkatan kerja tetap menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Dengan memperkuat sektor pendidikan, mendukung UMKM, dan mengembangkan ekonomi digital, pemerintah dapat membantu meningkatkan angka partisipasi angkatan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran terbuka di masa depan.  Secara keseluruhan, untuk mencapai kondisi ekonomi yang ideal, penting bagi suatu negara untuk menyeimbangkan TPAK yang tinggi dengan TPT yang rendah, serta meningkatkan akses kesempatan kerja yang berkualitas. Melalui kebijakan yang tepat, Indonesia dapat mengoptimalkan potensi tenaga kerja dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun