Berjualan sudah melanglang buana ke berbagai penjuru, akhirnya Mas Riza bisa merasa tenang mangkal di Jalan Cemara, tepatnya depan apotek Sumber Waras Desa Lemahabang, Kecamatan Tanjung.
Mas Riza setiap hari mulai jam 2 siang sampai jam 9 malam menjajakan jualannya yaitu keripik singkong. Jam 9 adalah waktu jika memang keadaan sepi, kalau lagi rame ya bada Isa saja ia sudah berkemas-kemas untuk pulang ke rumah.
Berjualan sejak tahun 2012, ia sudah mencoba diberbagai tempat seperti di Sitanggal, Bulakamba, dan daerah lainnya, namun belum juga sesuai harapan. Dan baru di tempat ini ia merasakan ketenangan dan kebahagiaan karena ia tidak pernah merasa kecewa dengan hasil dagangannya.
Keripik singkong hasil olahannya selalu ramai diserbu pembeli, bahkan tidak jarang ia kewalahan karena stok singkong yang ia bawa memang sudah kehabisan.
Mas Riza berdagang dibantu oleh adiknya, mereka berbagi tugas. Adiknya menggoreng keripik, sedangkan mas Riza melayani pelanggan atau pembeli.
Ada tiga rasa yang ditawarkan pemuda asal Ketanggungan ini. Manis, asin, atau pedas. Meski rasanya berbeda namun kenikmatan keripik singkongnya yang renyah jangan ditanya, pasti bikin ketagihan.
Kenikmatan dari keripik singkong tentu tidak lepas dari bahan yang disediakan oleh mas Riza. Ia tidak menggunakan singkong sembarangan. Tapi singkong yang ia gunakan untuk membuat keripiknya didatangkan langsung dari Bumijawa, Kabupaten Tegal, yang memang memiliki tekstur dan rasa yang berbeda dengan singkong lainnya.
Harga keripik singkong buatan mas Riza yaitu 8 ribu rupiah untuk 1/4 kgnya. Tidak sedikit pelanggan yang membeli sampai berbungkus-bungkus untuk dibawa pulang. Antri, adalah pemandangan yang biasa tampak di pangkalan keripik singkong milik mas Riza.
KBC-25 | Kompasianer Brebes Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H