Mohon tunggu...
Ali Shodikin
Ali Shodikin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

#Belajartanpabatas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kuah Mie Ayam yang Sayang untuk Dilewatkan

16 Maret 2020   21:09 Diperbarui: 16 Maret 2020   21:21 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuah mie ayam dengan gorengan intip (dokpri)

Menikmati sajian yang berkuah macam Mie Ayam biasanya akan meninggalkan sisa yang sangat sayang untuk dilewatkan atau dibuang begitu saja. Memang tidak semua penikmat mie ayam menyukai kuah yang ada. Kadang juga ada yang pesen mie ayam tanpa kuah atau kering istilahnya.

Ada juga yang menyantap kuahnya sebagai pembuka sebelum memakan mie dalam mangkuk tersebut. Namun umumnya kuah akan disantap saat mie sudah dilahap.

Kuah mie ayam dengan gorengan intip (dokpri)
Kuah mie ayam dengan gorengan intip (dokpri)
Cara menikmati kuah juga beragam, ada yang cukup menggunakan sendok, ada juga yang dipadukan dengan kerupuk, pilus, atau lainnya. Semua tergantung selera kita. 

Yang jelas kuah dari mie ayam yang barusan kita santap memang sangat sayang kalau kita tinggalkan begitu saja. Apalagi dalam kuah itu terdapat campuran rempah-rempah dari bumbu yang digunakan. Wah, makin terasa sedapnya.

Menyantap kuah mie ayam yang penting tidak sembarangan, jangan terburu-buru, nikmati lezatnya paduan bumbu yang ada.

Apalagi kalau terburu-buru bisa berakibat kurang enak karena salah telan, kesenggruk (dalam bahasa jawanya).

Maka, nikmati kuah dengan santai dan bayangkan nikmatnya olahan rempah-rempah hasil kekayaan negeri kita tercinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun