Siapa yang tak ingin menjadi dewasa? Pasti semua anak anak di dunia ini akan menjawab "aku ingin segera dewasa". Mereka mengira dan berangan-angan bahwa dewasa akan seindah dan semenyenangkan itu, padahal nyatanya, dewasa tak semudah yang mereka kira.
 Saat beranjak dewasa, kita akan diuji dengan beberapa masalah, namun permasalahannya adalah 'gimana cara mengerti tentang masalah tersebut.' Dewasa bukanlah dilihat dari faktor umur saja, tapi bagaimana cara otak mereka berpikir, mengolah dan menerima informasi, cara mereka merespon dan menyelesaikan masalah.
Sebagian besar remaja merasa bahwa dirinya paling sedih dan masalahnya paling banyak daripada orang lain. Walaupun faktanya, masih banyak masalah yang jauh lebih rumit dari pada masalah mereka. Tapi tak apa, karna setiap orang berbeda-beda dan semuanya memiliki tingkat kesedihan masing-masing. Nah kali ini, aku akan berbagi sedikit tips tentang apasih yang harus dilakukan saat mendapatkan berbagai jenis masalah masalah ?
Rata-rata, permasalahan dimulai dari hubungan pertemanan. Banyak dari remaja yang permasalahannya adalah tentang pertemanan, entah mereka dibully atau dikucilkan, atau mereka dijelek-jelekkan dengan menyebarkan rumor yang tidak benar, atau mungkin dikarenakan ada kesalah pahaman diantara mereka satu sama lain.
 Biasanya, hal yang sangat ingin aku lakukan saat terjadi permasalahan di lingkungan pertemanan adalah pulang ke rumah. Walaupun di rumah juga sama saja terjadi permasalahan, tetapi aku masih bisa tidur di kamarku atau berdiam diri selama seharian di kamar.
Masalah pertemanan itu rumit, apalagi kalau kita tidak mengerti bahwa kita sedang berteman dengan siapa. Kalau kata ayahku "sabar aja, semua sudah ada balasannya, tenang aja tidak perlu balas dendam." Aku mengakui bahwa itu benar, tidak salah sih kalau kita lebih milih diam dan mengalah untuk tidak membalas perbuatannya. Tapi kita akan menjadi salah kalau kita diam saja dan tidak menjauhi teman-teman seperti itu. Apalagi kalau kita sampai mengemis agar masih bisa berteman dengan orang seperti itu.
Aku sering kali bertemu dengan teman-teman modelan seperti itu. Maka dari itu aku ingin berbagi beberapa tips, 'gimana sih cara mengatasi hal tersebut?'. Yang pertama biasa aku lakukan saat aku mendengar hal hal yang tidak ingin aku dengar adalah meredamkan emosi. Karna saat kita mendengar hal seperti itu kita akan cenderung merasa emosi akan hal tersebut. Jadi, aku lebih memilih meredamkan emosiku yang bergejolak daripada menanggapi omongan tidak penting dari mereka. Memang sih, kuncinya hanya bodo amat sama apa yang mereka bicarakan.
 Setelah aku mendinginkan api yang membara didalam diriku, baru aku akan happy happy buat diriku sendiri. Ngelakuin hobiku, makan makanan favorit, main game kesukaanku, atau kegiatan favoritku yang lainnya. Kita ga perlu mikir terlalu jauh tentang apa yang mereka omongin, karna sejauh apapun kita mikirin hal tersebut, kita ga akan pernah bisa ngehandle omongan mereka. Cukup diam dan ga perlu urusin masalah itu terlalu jauh.
Terkecuali, kita yang salah pada masalah tersebut. Ya wajarlah kalau mereka jauhin kita, bukan hanya kita yang ga intropeksi diri, tetapi juga kita ga nerima fakta bahwasanya kita yang salah (intropeksi diri itu perlu ya teman-teman). Nah, kalau pada masalah ini, kita lah yang seharusnya meminta maaf kepada mereka. Karna kita salah. Kita juga harus menerima dan mau bertanggung jawab atas hal yang sudah kita lakukan. Jadi, apa salahnya sih meminta maaf?
Saat kita meminta maaf, kita juga harus berusaha memperbaiki hubungan pertemanan tersebut. Supaya kita tetap berteman baik walaupun pernah bertengkar karna melakukan kesalahan. Setiap manusia pasti pernah salah kok, dan setiap hubungan pasti pernah memiliki masalah, tapi kalau kalian melihat dalam suatu hubungan itu tak pernah ada pertengkaran, kalian salah. Bukan tentang karna mereka tidak pernah salah, tetapi tentang bagaimana cara mereka mengatasi dan merespon masalah tersebut.
Kenapa sih kita harus kaya gitu? Selain untuk mencegah putusnya hubungan pertemanan, kita juga mencegah beban pikiran kita bertambah. Karena, kalau kita nggak mengontrol emosi kita saat meledak-ledak, itu malah bikin masalah kita bertambah.