Globalisasi sebagai akibat dari perkembangan zaman, telah membuka informasi yang luas. Pertempuran budaya menjadi agenda yang berlangsung dalam pertukaran informasi ini. Respon-respon yang timbul dengan adanya globalisasi diantaranya muncul gerakan-gerakan yang mempertahankan posisi tradisi lokal yang ada. Masyarakat pedalaman sekalipun tak segan untuk menjauhi hidup kemoderenan.
Kemudian budaya hybrid menjadi konsekuensi dari keterbukaan informasi. Popular culture, sebutan lain dari hybriditas tadi dimana munculnya beragam pencampuran kultur. Timbulnya keunikan-keunikan, yang perlahan menjadi budaya baru, dan dianut oleh masyarakat banyak.
Merujuk istilah milenial, menurut William Straus dan Neil Howe milenial adalah keadaan dimana perkembangan pertumbuhan dalam kehidupannya dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, sehingga mengalami perubahan yang sangat cepat. Generasi Milenial atau disebut dengan Generasi Y yang lahir sekitar 1980-2000 an. Penggunaan kata Milenial ditandai dengan perubahan teknologi digital.
Di-era zaman milenial ini, kita mendapatkan tantangan yang sangat berat. Semakin hari, pertumbuhan teknologi digital sangatlah pesat. Kitapun tidak boleh tertinggal pada zaman ini, semakin kita tertinggal semakin kita tidak mengerti apa-apa tentang dunia teknologi digital (kudet). Dahulu, untuk mendapatkan informasi kita harus membeli surat kabar terlebih dahulu. Namun, sekarang untuk mendapatkan informasi sangatlah mudah dengan menggunakan internet.
Apalagi dizaman ini banyak anak-anak muda yang mempunyai pemikiran kritis, mereka dapat dengan mudah memanfaatkan pertumbuhan teknologi digital dengan menyampaikan gagasan serta pendapat mereka di media sosial. Dizaman ini semakin memepermudah untuk menyampaikan segala hal.
Organisasi selalu ada yang namanya perkaderan. Perkaderan sebagai ujung tombak organisasi. karena organisasi itu membutuhkan kader-kader untuk menjalankan suatu organisasi. Mereka selalu mengkader untuk menciptakan kader-kader yang berkualitas, mempunyai pikiran kritis, dan menjadikan kader yang berpotensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H