Dengan situasi pandemi seperti ini dengan pembelajaran daring yang belum di siapkan merubah tatanan pembelajaran di sekolah lebih menggunakan mesin pencari, Guru tidak mungkin mampu bersaing dengan mesin dalam hal melaksanakan pekerjaan hapalan, hitungan, hingga pencarian sumber informasi. Mesin jauh lebih cerdas, berpengetahuan, dan efektif dibandingkan kita karena tidak pernah lelah melaksanakan tugasnya. Tetap saja pembelajaran tatap muka di sekolah sangat di butuhkan dilihat bahwa pendidikan karakterlah sangat perlu dalam proses pembelajaran Karena itu, fungsi guru mengajarkan nilai-nilai, etika, budaya, kebijaksanaan, pengalaman, karena nilai-nilai itulah yang tidak dapat diajarkan oleh mesin pencari.
Guru saat ini menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dari era sebelumnya. Dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang melanda. Menghadapi tantangan demikian, diperlukan guru yang benar-benar profesional. Tidak sampai disitu semua sistem pendidikan harus dirumah dengan menggunakan pembelajaran daring, yang sama sekali tidak di persiapkan sebelumnya. Â
Di abad 21 ini, perkembangan IPTEK berpengaruh terhadap kegiatan pendidikan. Adanya teknologi yang semakin canggih seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan.Â
Maka, guru sebagai komponen utama dalam kegiatan pembelajaran memiliki peran penting dalam proses peningkatan kualitas pendidikan. Guru dituntut mampu untuk mengembangkan serta menciptakan cara mengajar yang baru agar peserta didik tidak merasa bosan dengan metode pembelajaran, meskipun perkembangan IPTEK pada abad-21 ini sangat pesat, peran guru tidaklah bisa berubah perannya. Selain menuntut guru yang propesional, untuk menghadapi abad-21 ini siswa harus dibekali pendidikan karakter, literasi dan Higher Order Thinking Skill  (HOTS).
REFERENSI
Hasan, S.H. (1993). Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial (Buku I). Bandung: Jurusan Sejarah FIPS IKIP Bandung.
Khan, Yahya, 2010, Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri, Pelangi Publishing, Yogyakarta
Kochar, S.K. (2008). Pembelajaran Sejarah. Jakarta: Grasindo
Mulyasa. (2012).Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Sulhan, Najib. (2007). Pendidikan Berbais Karakter, Jaringpena: Surabaya
Susanto, H. (2014). Seputar Pembelajaran Sejarah (Isu, Gagasan dan Strategi Pembelajaran). Yogyakarta: Aswaja Pressindo.