Mohon tunggu...
Allina Fiftiyani
Allina Fiftiyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

INFP

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sejarah Awal Serta Faktor Derajat Keberlangsungan Kesehatan Masyarakat

11 September 2024   09:46 Diperbarui: 18 September 2024   08:35 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan dapat diartikan sebagai kondisi fisik, mental, maupun pribadi sosial  yang memicu kesejahteraan emosi, karena adanya kewarasan pribadi disebabkan  terbebasnya individu dari Penyakit. Sedangkan Masyarakat sendiri merupakan  sekumpulan individu yang saling berinteraksi, karena adanya kepentingan bersama  dan berjalan sesuai dengan norma yang berlaku dalam kehidupan sosial. Lebih lengkapnya, Kesehatan Masyarakat ialah Ilmu yang mempelajari kondisi fisik, mental, maupun sosial Masyarakat, karena adanya interaksi, gaya hidup yang diterapkan dalam kehidupan dan berdampak pada kesejahteraan fisik maupun psikis Masyarakat. 

Menurut Winslow (1920), Kesehatan Masyarakat merupakan Ilmu yang  berfokus pada Edukasi, pelatihan Masyarakat untuk mencegah Penyakit,  penyelamatan hidup, serta peningkatan Ilmu Kesehatan melalui usaha-usaha untuk  mengorganisasikan pelayanan Kesehatan. Pengelolaan serta pemberdayaan lingkungan, merupakan kegiatan Edukasi yang efisien diterapkan, guna mengetahui lingkungan Masyarakat sehat. 

Adanya kegiatan penalaran mengenai sistem medis serta bagaimana cara praktik perawatan untuk mendiagnosa secara dini, apabila terdapat gejala yang timbul pada individu. Adanya pengembangan kegiatan Edukasi ini, bertujuan membantu Masyarakat  memperoleh Ilmu pengetahuan yang cukup, guna diterapkan dalam kehidupan. Bagaimana cara menghindar dari paparan Penyakit menular maupun tidak, serta penaggulangan atau pemberian pertolongan pertama. Selain itu, ruang lingkup pelaksanaan program ini, mencakup individu individu yang tergabung dalam kelompok Masyarakat di wilayah tertentu, dimana  wilayah tersebut membutuhkan tenaga Kesehatan sebagai penyuluh apabila  diperlukan penanganan atau bantuan medis yang memadai. 

Sejarah Kesehatan Masyarakat dapat dilihat melalui berbagai prespektif, seperti perkembangan edukasi di berbagai tempat dengan arti kata lain, berperan sebagai tenaga kesehatan dengan upaya menindaklanjuti potensi diri mengenai pembelajaran Ilmu serta praktik Kesehatan bagi Masyarakat. Pengembangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia dimulai dari abad ke-16,  dimana pada masa itu pemerintah Belanda melakukan upaya pemberantasan Penyakit  cacar dan kolera. 

Upaya tersebut menjadi tonggak ukur tumbuhnya Ilmu Kesehatan  Masyarakat. Beberapa tahun setelahnya, terjadi berbagai tahap pengembangan lain  seperti pelatihan di bidang Kesehatan, berdirinya berbagai pusat praktek kesehatan,  dan lain-lain. Setelah melalui masa-masa pengembangan, hingga awal tahun 1990-an mulai  berdirinya Puskesmas sebagai kesatuan organisasi Kesehatan, yang dapat dimanfaatkan di bidang Edukasi serta praktik Kesehatan, dalam upayanya menyejahterakan Masyarakat dan memberikan praktik pelayanan menyeluruh. 

Menurut Hendrick L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi  keberlangsungan derajat Kesehatan Masyarakat. Diantaranya faktor perilaku,  lingkungan, keturunan, dan pelayanan Kesehatan. Faktor pertama yaitu perilaku, dimana perilaku sendiri dianggap berdampak besar dari faktor lainnya. Hal ini, apabila menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan, maka juga akan berdampak pada Kesehatan. Seperti contoh, apabila seseorang menjaga kebersihan ketika hendak makan, dengan perilaku gaya hidup sehat berupa mencuci tangan terlebih dahulu serta melihat seberapa higienis makanan  tersebut, maka hal itu menjadi pokok peningkatan derajat Kesehatan. 

Selanjutnya lingkungan, seperti yang kita ketahui lingkungan bersih dan terawat tentunya akan menghindarkan dari potensi serangan gejala Penyakit. Keturunan juga menjadi salah satu faktor peningkatan derajat Kesehatan, dimisalkan apabila seseorang memiliki riwayat Penyakit asma, dimungkinkan apabila ia memiliki keturunan nanti, maka berpotensi memiliki gejala yang sama dengan orang tuanya. Faktor yang terakhir yaitu pelayanan Kesehatan, dimana pemerintah juga ikut serta dalam peningkatan layanan, seperti adanya progam jaminan Kesehatan Masyarakat bagi Masyarakat yang dianggap kurang mampu, progam ini berjalan  dengan semestinya seperti program bantuan dari pemerintah lain. 

Dengan adanya ke-4 faktor tersebut, dapat diambil sebuah kesimpulan, bahwa saling berkesinambungannya faktor satu sama lain, sehingga sistem pelaksanaan juga harus beriringan. Maka, diharapkan Masyarakat, tenaga Kesehatan, dan pemerintah ikut berperan pada konteksnya masing-masing dalam upaya peningkatan mutu serta derajat Kesehatan Masyarakat.   

KATA KUNCI : Edukasi, Ilmu, Kesehatan, Masyarakat, Penyakit

DAFTAR PUSTAKA 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun