Mahasiswa perlu beradaptasi dengan sistem pendidikan, teknik pembelajaran, dan keterampilan sosial yang berbeda secara drastis dari tingkat pendidikan sebelumnya. Sebagai mahasiswa, salah satu tantangan belajar di perguruan tinggi adalah menjaga kondisi mental agar terhindar dari stres dan burnout. Academic burnout mengacu pada stres, beban, atau faktor psikologis lainnya akibat proses pembelajaran yang diikuti mahasiswa. Di artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih jauh academic burnout dan cara untuk mengatasinya.
Burnout adalah sindrom psikologis yang muncul sebagai respons berkepanjangan terhadap stres kronis di tempat kerja. Academic burnout adalah suatu sindrom dimana mahasiswa kelelahan oleh ekspektasi akademik, kehilangan minat dalam perkuliahan, menjadi murung, dan merasa inefisiensi sebagai mahasiswa. Academic burnout dapat terjadi karena aktivitas sehari-hari, dan situasi seperti itu tidak hanya dialami oleh siswa sekolah menengah tetapi juga mulai menyebar di kalangan mahasiswa. Academic burnout dapat menyebabkan perilaku negatif pada siswa, seperti kelelahan berlebihan untuk menyelesaikan tugas, ekspresi negatif, membolos, kehilangan motivasi, putus sekolah, dan perilaku serupa lainnya. Alangkah baiknya jika mahasiswa mengetahui cara mengatasi academic burnout ini.
5 Tips Mengatasi Burnout untuk Mahasiswa:
-
Beristirahat, akan bermanfaat bagi kesehatan fisik dan emosional. Kita butuh merilekskan sistem saraf dan menyesuaikan keadaan otak. Jalan kaki, meditasi, dan berada di alam terbuka dapat membantu meningkatkan kesehatan mental.
Melatih self-care, penting bagi kita untuk memeriksa diri sendiri secara berkala. Memeriksa diri sendiri memberikan kesempatan untuk mengevaluasi kondisi diri. Kita mungkin bisa menemukan kembali langkah yang harus dilakukan selanjutnya.
Kebiasaan sehat, kebiasaan yang meningkatkan kesehatan dan kebugaran dalam hidup Anda seperti berolahraga, makan makanan yang sehat, tidur yang cukup, dan bersosialisasi dengan teman.
Mencari dukungan, interaksi dengan teman dan keluarga dibutuhkan untuk pengertian emosional. Cobalah untuk berbicara dengan penasihat akademik atau konselor yang dapat memberikan saran untuk mengatasi stres akademik dan beban kerja.
Pertolongan profesional. Terapis atau konselor mungkin dapat membantu jika kelelahan tetap berlanjut setelah mencoba strategi diatas. Mereka akan memberikan saran dan bantuan khusus berdasarkan apa yang penting bagi kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H