Sehingga masing-masing anak itu memiliki keunikan tersendiri adapun kedelapan kecerdasan anak adalah sebagai berikut:
Pertama, kecerdasan linguistik, dimana anak yang memiliki kecerdasan ini mampu menggunakan kosakata secara efektif dan memiliki kemampuan berbicara yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang meiliki kecerdasan yang berbeda.Â
Kecerdasan ini dapat dilihat pada anak ketika mereka berbicara, bercerita, menulis, mengeja kata, dan sebagainya. Kedua, kecerdasan logis matematis, kecerdasan ini berhubung dengan keterampilan anak dalam perihal angka, termasuk keterampilan menggunakan logika.Â
Anak yang memiklik kecerdasan ini biasanya pintar dalam aritmatika, senang bermain strategi dan bereksperimen. Ketiga, kecerdasan spasial, dimana anak mampu memvisualisasikan gambar yang ada di pikirannya serta anak lebih hebat dalam berimajinasi dibandingkan anak yang lain.
Keempat, kecerdasan kinestetik jasmani, yang mana kecerdasan ini berhubungan dengan fisik baik motorik halus maupun kasar. Biasanya anak dengan kecerdasan ini suka dengan kegiatan olahraga dan segala aktifitas yang banyak  bergerak.Â
Kelima, kecerdasan musical, biasanya anak suka belajar  sambil mendengar music atau nyanyian dan anak bisa peka terhadap sesuatu yang berbau music. Keenam, kecerdasan Naturalis, ketika anak  suka dengan alam sekitar, peka terhadap lingkungan sekitar atau pintar dalam mengenali lingkungan sekitar mungkin anak tersebut memiliki kecerdasan jenis ini.Â
Ketujuh, kecerdasan interpersonal, dalam kecerdasan jenis ini anak mampu memahami dan empati pada orang lain. Pada kecerdasan ini anak akan mudah bergaul, memiliki banyak teman dan biasanya memiliki bakat pemimpin.
Kedelapan, kecerdasan interpersonal, dimana anak mampu memahami diri sendiri seperti mengetahui kelemahan dan kelebihan diri sendiri dengan hal ini anak bisa diberi kepercayaan dan memotivasi diri. Selain itu ada juga kecerdasan spititual, dimana anak cerdas dalam memahami apa sebenarnya tujuan dan makna hidup.
Dengan hal ini kita harus memahami bahwa tidak ada anak yang bodoh, apalagi gara-gara nilai ujian nya jelek berarti tidak cerdas atau tidak akan sukses, itu adalah sebuah kesalahan. Dengan melabeli anak bodoh maka akan merusak potensi yang ada pada diri anak.Â
Lambat laun anak meyakini bahwa dirinya itu bodoh dan tidak akan berkembang karena kepercayaan dirinya sudah pupus. Maka orang tua perlu membimbing anak-anak dalam mengembangkan kecerdasan-kecerdasan yang ada pada potensi anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H