Mohon tunggu...
KKN IAIN KEDIRI KELOMPOK 96
KKN IAIN KEDIRI KELOMPOK 96 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seputar media massa terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama KKN di Desa Jajar, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Para mahasiswa KKN ikut berpatisipasi dalam masyarakat. Bertujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat modern dan harmonis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dalam PHBI dan PHBN Desa Jajar Mengadakan Do'a bersama di Makam Mbah Kyai Shyihab, KKN IAIN Kediri 96

10 Agustus 2023   06:31 Diperbarui: 10 Agustus 2023   06:36 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tim Dokumentasi KKN IAIN Kediri 96

Kediri-"Do'a Bersama Ulama, Umaro', dan Masyarakat Guna Memperingati hari besar Islam 1 Muharram dan HUT RI ke -78" Do'a bersama sukses diselenggarakan pada Rabu (25/7) oleh segenap masyarakat, perangkat desa dan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata IAIN Kediri Kelompok 96.

Peringatan 1 Muharram dan HUT RI ke-78 memiliki makna penting selain mengenang jasa para pahlawan juga memberkan informasi kepada masyarakat bahwa peringatan tahun baru Islam tidak kalah meriah dengan peringatan tahun baru Masehi. Acara do'a bersama dilaksanakan di makam Mbah Kyai Syihab yang bertempat di belakang Musholla RT 27 Ds. Jajar. Sesuai informasi yang telah kami peroleh dari masyarakat bahwa Mbah Kyai Syihab adalah leluhur yang membabat desa Jajar tersebut.  

Sumber: Tim Dokumentasi KKN IAIN Kediri 96
Sumber: Tim Dokumentasi KKN IAIN Kediri 96

"Do'a bersama pada hari Selasa malam Rabu pon ini diselenggarakan secara rutin di makam Mbah Kyai Syihab untuk mengenang jasa beliau yang sudah membabat desa Jajar, serta untuk mempererat tali silaturrahim masyarakat di desa Jajar". Tutur bapak Andri Prasetyo selaku Muden di desa Jajar. 

Bapak muden memimpin tahlil bersama dilanjutkan pemberian tausiah bertajuk "Berangkat dalam keadaan beriman dan pulang tidak membawa iman" yang di sampaikan oleh Ustadz Muhammad Najich. Maksud yang disampaikan oleh Ustadz Najich tersebut adalah sering kali ziarah di Makam leluhur disalah artikan. Dengan menganggap kalau kita berdo'a meminta dan memohon kepada leluhur bukan kepada Allah SWT. Pesan yang dapat diambil  oleh tausiah tersebut ialah amal ibadah yang tidak akan putus meskipun kita sudah meninggal ada 3 yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do'a anak yang sholeh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun