Kediri-"Do'a Bersama Ulama, Umaro', dan Masyarakat Guna Memperingati hari besar Islam 1 Muharram dan HUT RI ke -78" Do'a bersama sukses diselenggarakan pada Rabu (25/7) oleh segenap masyarakat, perangkat desa dan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata IAIN Kediri Kelompok 96.
Peringatan 1 Muharram dan HUT RI ke-78 memiliki makna penting selain mengenang jasa para pahlawan juga memberkan informasi kepada masyarakat bahwa peringatan tahun baru Islam tidak kalah meriah dengan peringatan tahun baru Masehi. Acara do'a bersama dilaksanakan di makam Mbah Kyai Syihab yang bertempat di belakang Musholla RT 27 Ds. Jajar. Sesuai informasi yang telah kami peroleh dari masyarakat bahwa Mbah Kyai Syihab adalah leluhur yang membabat desa Jajar tersebut. Â
"Do'a bersama pada hari Selasa malam Rabu pon ini diselenggarakan secara rutin di makam Mbah Kyai Syihab untuk mengenang jasa beliau yang sudah membabat desa Jajar, serta untuk mempererat tali silaturrahim masyarakat di desa Jajar". Tutur bapak Andri Prasetyo selaku Muden di desa Jajar.Â
Bapak muden memimpin tahlil bersama dilanjutkan pemberian tausiah bertajuk "Berangkat dalam keadaan beriman dan pulang tidak membawa iman" yang di sampaikan oleh Ustadz Muhammad Najich. Maksud yang disampaikan oleh Ustadz Najich tersebut adalah sering kali ziarah di Makam leluhur disalah artikan. Dengan menganggap kalau kita berdo'a meminta dan memohon kepada leluhur bukan kepada Allah SWT. Pesan yang dapat diambil  oleh tausiah tersebut ialah amal ibadah yang tidak akan putus meskipun kita sudah meninggal ada 3 yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do'a anak yang sholeh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H