Mohon tunggu...
Allia Yasmin
Allia Yasmin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Biologi

...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Pekarangan Rumah sebagai Sumber Sayuran dan Obat di Masa Pandemi

29 Desember 2020   00:52 Diperbarui: 29 Desember 2020   00:57 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya virus baru yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei. WHO (World Health Organization) kemudian secara resmi menetapkan virus tersebut sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. Pandemi ini diberi nama corona virus disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini menyebar dari manusia ke manusia sehingga penyebaran menjadi lebih agresif dan sampai ke Indonesia. COVID-19 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus dan sampai saat ini jumlah kasus positif masih terus bertambah. [1].


Penyebaran virus COVID-19 telah memberikan dampak secara sosial dan ekonomi secara global termasuk Indonesia [1]. Bentuk nyata yang dapat dilihat dari dampak COVID-19 terhadap ekonomi adalah kejadian PHK. Banyak karyawan yang dirumahkan dan berbagai perusahaan bahkan terancam bangkrut. Sebanyak 114.340 perusahaan telah melakukan PHK dan merumahkan tenaga kerja dengan total pekerja yang terkena telah mencapai angka 1.943.916 orang dengan persentase 77% sektor formal dan 23% dari sektor informal [2]. Adanya himbauan untuk tetap berdiam di rumah kepada masyarakat juga mengakibatkan aktivitas ekonomi menjadi sangat terbatas  [3]. Dengan adanya kejadian tersebut masyarakat perlu memutar otak untuk memenuhi kebutuan sehari-hari, terutama memenuhi kebutuhan pangan. Salah satu kegiatan bermanfaat yang dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari adalah dengan menanam tanaman sayur dan obat keluarga. Beberapa jenis tanaman sayur yang dapat ditanam di pekarangan rumah, contohnya kangkung, bayam, selada, tomat, cabe rawit dan terong. Sementara, untuk tanaman obat, contohnya jahe merah.


Buruan SAE adalah sebuah program urban farming terintegrasi yang digalakan oleh Dinas Pangan dan Pertanian (DISPANGTAN) Kota Bandung. Kata "Buruan" berasal dari bahasa sunda yang artinya pekarangan. Kata SAE disini merupakan singkatan dari Sehat, Alami dan Ekonomis. Program ini ditujukan untuk menanggulangi ketimpangan permasalahan pangan yang ada di kota Bandung melalui pemanfaatan pekarangan atau lahan yang ada dengan berkebun untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sendiri. Program Buruan SAE dimulai sejak akhir tahun 2019 dan telah mencapai 128 titik yang tersebar di 151 Kelurahan yang ada di Kota Bandung [4]. Selama pandemi COVID-19, pelaksanaan program ini tetap berjalan. Wujud pelaksanaan program ini adalah penyerahan bibit tanaman kepada kelompok masyarakat. Bibit tanaman ini diharapkan dapat dikembangkan di pekarangan rumah dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat.

Salah satu kelompok masyarakat yang merasakan manfaat dari program Buruan SAE adalah masyarakat di Gang Andir Kidul 2, RT 05 RW 03, Kelurahan Pakemitan, Kecamatan Cinambo, Kota Bandung yang mulai panen sayuran, salah satunya pakcoy. Kegiatan tersebut telah diapresiasi oleh Wakil Wali Kota Bandung dan disebut dapat menjadi role model untuk RW lain yang ada di Kota Bandung [5]. 

Referensi
[1]Susilo, A., Rumende1, M., Pitoyo1, C., Djoko, W., Santoso, Yulianti, M., Herikurniawan, Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E., Chen, L., Widhani, A., Wijaya, E., , Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan,C., Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1): 45-67
[2]Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker). (2020). [Online]. Diakses dari detik
[3]Mas'udi, W. & Poppy, W. (2020). Covid 19 : Dari Krisis Kesehatan ke Krisis Tata Kelola. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM : UGM Press
[4]Yanis. (2020). Program Buruan SAE Capai 128 Titik, Tersebar di 151 Kelurahan Kota Bandung. [Online]. Diakses dari Program Buruan SAE Capai 128 Titik, Tersebar di 151 Kelurahan Kota Bandung | Berita Inspiratif | Seinpiratif Beritanya
[5]Prasatya, S. (2020). Program Buruan SAE Mulai Menunjukkan Hasl, Warga Mulai Panen. [Online]. Diakses dari Humas Bandung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun