Mohon tunggu...
Ari Allfiyan
Ari Allfiyan Mohon Tunggu... -

Tanpa pikiran yang mampu mempersepsikan sebuah kualitas, kualitas itu tidak ada!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sesal

26 Maret 2014   15:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:27 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayang.
Aku tak pernah berharap bertemu denganmu, karena pada akhirnya , membuatku takut meninggalkanmu.
Dulu tak pernah terbesit pikiran untuk mencintaimu, bahkan untuk menatap matamu saja aku gugup.
Namun sekarang , ak begitu ingin menatapmu, berteduh di balik indahnya tatapanmu.
Entah bagaimana semua ini membuatku bgitu bahagia.
Bahagia yg dihantui sebuah ketakutan.
Takut kehilanganmu.

Aku tak pernah berharap semua ini terjadi padaku,
Namun apalah dayaku?
Tatkala Tuhan telah menggunakan kekuasaanNya padaku.
Aku tak pernah mengingkariNya

Pernah ku coba berlari.
Menghindari takdir yg harus ku jalani
Hingga akhirnya, hanya membawaku kembali.
Kembali kepada rasa yg tak bisa ku hindari.
Membawa penyesalan yg tak berkesudahan.

Inikah karma untukku?
Hukuman untuk seorang hamba yg lari dari takdirNya?
Sesal, hanya itu yg terbesit di benakku.
Karna terlalu banyak dosa yg telah aku buat..
Hingga membuatku ragu,
Apakah kamu masih mau menerimaku?

Tidak, bahkan aku tak yakin, jika Tuhan akan mengampuniku.
Aku akui, aku salah.
Karena aku tak menjagamu dan mencintaimu sepenuhnya.
Menjaga tatapan yg indah itu.
Mencintai anugrah terindah Tuhan untukku.

Maaf , hanya itu yg bisa aku katakan sekarang.
Bahkan, mungkin sisa umur dan air mataku tak bisa menggantikan dosa-dosaku.
Namun apalah dayaku.
Ini semua terjadi karena kebutaanku akan nafsu..
Maafkan aku sayang,
Maaf karena aku melukaimu, mengacuhkanmu dan meninggalkanmu.
Maaf atas rasa yg kini kusimpan meski ku tahu ak tak pantas mencintaimu.

Aku harap kau bahagia sekarang,
Bersma hamba Tuhan yg selalu menjagamu.
Dia yg selalu bersamamu,
Tak seperti ak yg selalu meninggalkanmu.
I Miss you sayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun