Saat saya berada di daerah, ketika Kurikulum 2013 mau dijalankan, para penjual buku datang ke sekolah-sekolah. Selain untuk membantu proses, tentu juga unsur profit di dalamnya.
Dan yang sebenarnya miris adalah sosialisasi tentang kurikulum ini yang belum sepenuhnya tuntas menjangkau daerah-daerah. Akhirnya, apa yang ditetapkan oleh pusat, itu pula yang terjadi di daerah.
Untuk itu mari tuntaskan dulu pemahaman kita, khususnya tentang konsep-konsep, sebelum kita menggaungkan kata merdeka. Sebagai contoh, huruf besar itu konsep lebih dari sekadar fakta. Numerasi itu juga konsep. Saya akan tunjukkan contohnya. Saya punya pengalaman pribadi saat menjadi kepala sekolah di sebuah SMA. Saya saat itu harus mengajar kelas 11. Saya pun membaca dan mempelajari materi. Dan saat ke kelas, maka yang saya ajarkan adalah konsep.Â
Selama tiga bulan pertemuan saya mengajak mereka untuk menulis blog dengan studi kasus kasus sungai di depan sekolah mereka. Ketika tiga bulan sudah berakhir saya kemudian meminta mereka untuk mempelajari sendiri materi dan juga berlatih soal. Mereka pun belajar sendiri dan bisa karena mereka sudah memegang konsepnya.
Jika fakta, prosedur, dan konsep sudah dijalankan, maka sikap, sebagian kita memahaminya sebagai akhlak, akan muncul dengan sendirinya. Mari tuntaskan, baru mari (terapkan kurikulum) merdeka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI