Mohon tunggu...
Agus Sujarwo
Agus Sujarwo Mohon Tunggu... Guru - Founder Imani Foundation

Founder Imani Foundation

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jaga Kesehatan

9 Maret 2022   14:35 Diperbarui: 9 Maret 2022   14:39 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saya membiasakan berolah raga pagi. Terutama sejak saya kuliah hingga saat ini. Hingga usia saya saat ini yang sudah mendekati kepala empat, lari tetap menjadi olahraga favorit saya. Saya pernah melahap tanjakan dari Universitas Pendidikan Indonesia di Gegerkalong Girang hingga kawasan Observatorium Bosscha, Bandung. Saat puasa! 4 jam nonstop!

Sekolah menengah pertama saya, yang tercatat sebagai sekolah unggulan di tingkat provinsi baik di bidang akademis maupun nonakademis dengan ekskul marching bandnya, terletak di pusat kota. Ada dua ekskul yang saya ikuti yakni sepakbola dan renang. Saat renang, saya bahkan nyaris tenggelam. 

Ya benar-benar tenggelam! Sebelum kemudian teman saya melemparkan sebuah ban dan berhasil saya pegang. Meski sempat trauma, anehnya, aksi favorit saya justru menaiki tangga di samping kolam menuju papan kayu di level 2 dengan tinggi sekitar tujuh meter di atas permukaan kolam, melompat dan terjun ke air dengan kedalaman 4.5 meter!

Saya masih ingat ketika jam pelajaran olahraga berlangsung. Pak Bambang, guru olahraga yang berbadan tambun namun ahli bela diri karate, meminta saya dan teman-teman sekelas untuk melakukan pemanasan mengelilingi lapangan depan kantor kabupaten yang luasnya hampir 4 kali lapangan sepakbola!

Saat saya tinggal di Depok bersama kakak saya, rutin setiap minggu pagi saya naik kereta dari Stasiun Depok Baru menuju Stasiun Gunadarma atau Universitas Indonesia. 

Turun dan berjalan memasuki area kampus UI yang dipenuhi oleh pepohonan rindang dan juga danau buatan. Lari mengelilingi kampus menjadi hal yang menyenangkan dan menyehatkan. Usai berolahraga, fisik pun menjadi bugar dan bersemangat dalam memulai aktivitas berikutnya. Pikiran juga menjadi lebih fresh dan proses kreatif menjadi lebih mudah dilakukan.

Sebelum menikah, saya juga rutin lari pagi dari rumah ke arah Stasiun Jombang. Jaraknya sekitar 4 – 5 kilometer. Saat pulang saya biasanya naik kendaraan umum dan sering berbarengan dengan ketua perguruan tempat saya mengajar, Ibu Ade. 

Di hari libur, saya biasanya menempuh rute yang baru dan sering lebih jauh. Mengganti arah menuju lampu merah Ciledug atau lampu merah Sektor 1 di Bintaro Jaya. Atau kadang saya meminjam sepeda pemilik rumah tempat saya tinggal dan berkeliling area tempat tinggal saya. Saat ini pun, saya masih mempertahankannya namun dengan rute yang berbeda, menyusuri jalan di kawasan pemukiman Graha Raya, Bintaro.

Di sekolah, dulu biasanya saya bermain bola bersama murid-murid saya. Saya melakukannya sebelum pulang bekerja. Menjadi penyerang, menjadi bek, hingga menjadi penjaga gawang pun dijalani. Tidak jarang dengan masih berpakaian kerja, tubuh saya basah oleh keringat dan kotor oleh noda tanah. Atau kadang bergantian dengan bermain bola basket: lay up, dribble, shooting, passing, footwork, benar-benar menguras fisik saya.

Take a Breathe® adalah sebuah program yang dirancang untuk melatih otot fisik kita tetap aktif dengan cara melakukan olahraga. Olahraga yang baik tentu perlu diselaraskan dengan usia kita saat ini. Teman saya, Pak Wawan, setahu saya rajin berolah raga renang. Saya pernah menemaninya sekali.

Ada sebuah motivasi yang baik untuk membuat kita bangun dan bergerak lebih banyak, walaupun di tengah musim hujan seperti saat ini, yakni sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di dalam jurnal Neurology yang menemukan bahwa orang-orang yang tidak aktif secara fisik pada usia paruh baya memiliki otak yang lebih kecil daripada rekan-rekan mereka yang lebih aktif bergerak pada 20 tahun kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun