Suatu saat di pengujung senja, medio November silam, saya mengayunkan kaki di antara belantara buku di toko Gramedia, Emerald, Bintaro Jaya. Dan ke toko buku mana pun langkah kaki ini diayunkan, sasaran utama saya adalah rak buku bisnis dan manajemen.Â
Saya mengamati sebuah judul Loonshot, memindainya beberapa saat, dan menimang-nimang sembari melemparkan pandangan ke beberapa buku lain di rak yang sama. Dan fixed. I have to buy.
Buku setebal 423 halaman ini ditulis oleh Safi Bahcall. Saat saya menelusuri rekam jejak sang penulis melalui kanal bahcall.com, saya sempat tercengang karena buku ini memeroleh predikat dalam jumlah tidak tanggung-tanggung: 12 penghargaan, di antaranya: Best Business Book of the Year Amazon, Most Recommended Books of the Year Bloomberg, Books Everyone will be Reading Business Insider, Best Business Book of the Year Financial Times, Best Management Book Forbes, Best Nonfiction Book Newsweek, Instant Best Seller Wall Street Journal, dan Best Leadership Book Washington Post. Itu belum termasuk melimpahnya testimoni dari para akademisi sekaliber Harvard Business School maupun petinggi perusahaan selevel Microsoft.
Saat membaca mulai lembar pertama, bak meladeni tantangan lari maraton yang membutuhkan stamina dan konsentrasi prima. Dan syukurnya, seakan membawa karakter Bahcall sebagai sosok saintis yang terbuka dan straight to the point, Bahcall berupaya memudahkan kita memahami arti loonshot dengan menuliskan pengertiannya di bagian awal buku. Loonshot oleh Bahcall diartikan sebagai projek telantar yang secara luas ditolak, para pendukungnya disepelekan, dan bahkan dianggap kurang waras.
Dengan latar pendidikan di bidang fisika yang Bahcall tekuni, di Harvard University (master) dan Stanford University (doktor), wajar jika kemudian banyak pengetahuan tentang fisika yang Bahcall jadikan landasan cerita.Â
Bahcall, yang sempat dipercaya menjadi bagian dari lembaga riset nasional President's Council of Advisor on Science and Technology (PCAST) di bawah kendali langsung Presiden Barack Obama (2011) ini menuturkan.
Pola perubahan perilaku , tim maupun perusahaan yang tiba-tiba --- orang yang sama tiba-tiba berperilaku berbeda, masih menjadi misteri dalam ilmu bisnis dan sosial. Untuk memahaminya, bayangkan sebuah bak mandi besar yang penuh terisi air.Â
Pukul permukaannya dengan martil: akan ada cipratan, lalu martil tersebut akan meluncur ke dalam air. Lalu turunkan suhunya sampai air membeku, dan pukul lagi permukaannya, maka semuanya akan hancur berantakan. (xxvii)
Ahli fisika dan pemenang hadiah Nobel Phil Anderson merangkum ide pokok yang mendasari bagi persoalan-persoalan ini dengan frasa more is different, "Keseluruhan bukan saja berarti lebih dari, tetapi juga berbeda dari penjumlahan semua bagiannya."Â
Dia bukan hanya menggambarkan aliran zat cair dan kekakuan zat padat, tetapi juga perilaku elektron yang bahkan jauh lebih eksotis pada logam (yang membuat Phil memenangi Nobel).Â
Kita tidak mungkin hanya menganalisis satu molekul air, atau satu elektron pada logam, lalu menjelaskan perilaku secara keseluruhan. Perilaku-perilaku ini adalah sesuatu yang baru, yang dalam fisika dikenal sebagai materi.