Mohon tunggu...
Allesandro Hurint
Allesandro Hurint Mohon Tunggu... Pustakawan - Putra Larantuka

Aku tak lelah untuk terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merajut Kebersamaan di Bulan Maria

2 Juni 2024   12:18 Diperbarui: 2 Juni 2024   12:23 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Mei bagi umat Katolik diperingati sebagai Bulan Maria. Lantunan lagu Maria selama  satu bulan penuh bergaung di setiap rumah yang dikunjungi. Untaian doa, niat dan harapan didaraskan ke hadapan Sang Khalik. Dengan Rosario yang  tergenggam di tangan, umat khusuk berdoa dan merenungkan Yesus Sang Juru Selamat dalam tiap peristiwa, mulai dari kelahiranNya di tempat yang hina hingga berakhir dengan penyaliban yang keji  di kayu salib.

Gereja Katolik sesuai ajarannya sangat menghormati Bunda Maria yang melahirkan Sang Juru selamat ke dunia, sehingga Bunda Maria layak dijadikan teladan kerendahan hati dan kesetiaan kepada kehendak Allah.

Umat lingkungan Santa Teresa dari Kalkuta yang berada di bawah Stasi Santa Maria Mater Dei Waisai, Raja Ampat begitu bersemangat dalam mengikuti doa Rosario. Berbekal semangat kesederhanaan yang ditunjukan oleh Mother Teresa dan kepeduliannya kepada kaum yang  lemah, sehingga mereka saling mengunjungi keluarga-keluarga saat ibadah Rosario. Setelah ibadah biasanya diselingi dengan senda gurau sambil menikmati berkat yang disiapkan keluarga. Banyak hal positif yang didapat saat ibadah Rosario. Lewat sharing pengalaman, kami saling berbagi kisah sehingga suasana kehangatan semakin terasa selayaknya sebuah keluarga yang harmonis. Dengan sering bertemu kita bisa saling menegur, saling sapa dan salam. Sebuah hal yang sederhana namun sangat berkesan dan bermakna karena lewat komunikasi yang baik maka kekompakan semakin terjaga.

Hingga di penghujung Bulan Mei, setelah Misa penutupan Bulan Maria di Gereja umat Lingkungan santa Teresa dari Kalkuta mengadakan jamuan kasih di rumah Bapak Vinsen Ritan. Hembusan angin malam bersama jarum jam yang terus bergerak,  seketika itu tampak mobil silver gelap berhenti di depan tenda kami bercengkrama. Terlihat Pastor Paroki bersama Ketua Dewan Stasi turut menghadiri undangan jamuan kasih. Cahaya lampu kelap kelip dengan bunyi gemercik air yang menetes di samping gua Maria serta lagu-lagu pujian Maria yang didendangkan bersama lewat lagu-lagu karaoke.

Saat diminta untuk Doa makan, Pastor Paroki Santa Maria Bintang Laut Doom, Pastor Martin hombahomba berpesan : Teruslah jaga persaudaraan ini lewat sebuah kunjungan yang kita lakukan dalam kegiatan ibadah. Ia pun mengutib kata-kata Moter Teresa " Hidup tidak akan berharga jika kita tidak bermanfaat bagi sesama".  

Semoga persaudaraan ini tetap terjaga demi sebuah persekutuan Iman yang sejati.

Raja Ampat,   01 Juni 2024

Allesandro Hurint

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun