Mohon tunggu...
Allesandro Hurint
Allesandro Hurint Mohon Tunggu... Pustakawan - Putra Larantuka

Aku tak lelah untuk terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Misteri di balik nomor urut Calon

23 April 2024   20:55 Diperbarui: 24 April 2024   20:33 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para calon saat pendaftaran/dok. pri

Cuaca yang bersahabat di sore itu, tatkala satu persatu Calon Ketua Dewan Stasi mulai berdatangan untuk mendaftarkan diri dengan didampingi pengurus lingkungan masing-masing. Mula-mula terlihat Bapak Jefri Sampul memasuki pendopo Gereja, tak lama berselang disusul Bapak Bun Rahawarin. Tim  Formatur yang sudah menunggu sejak pukul 16.00 WIT, tak bergeser dari meja pendaftaran. Dari arah gerbang gereja terlihat Bapak Chance Manurung memasuki halaman Gereja disusul Bapak Fransiskus Jemarus Calon Petahana/Incomben. Hingga pada akhirnya Bapak Yohanes Hendri Susanto masuk ke halaman Gereja lengkap dengan peralatan kebersihan karena sore itu lingkungan Aloysius Gonzaga yang bertugas membersihkan dan mendekorasi Gereja.

Acara pun dimulai dengan doa yang dibawakan Ibu Erma Panggrasia. Selanjutnya para calon mulai mengantri untuk mengisi formulir pendaftaran. Saat pengambilan nomor urut calon, tanpa diduga para calon mendapatkan nomor urut sesuai urutan calon ketika mereka  tiba di Gereja untuk pendaftaran. Sungguh semua yang terjadi bukan secara kebetulan namun semua Tuhan yang atur.

Menariknya adalah nomor urut calon yang didapat sesuai dengan peranan para calon dari awal Gereja didirikan. Bapak Jefri Sampul ( Calon nomor urut 1 ) adalah salah satu dari beberapa umat perdana di Stasi Mater Dei yang mula-mula membentuk kelompok kecil untuk beribadah saat itu. Bapak Bun Rahawarin ( Calon nomor urut 2 ) yang pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Stasi saat peresmian gedung Gereja 2010 silam. Bapak Chance Manurung ( Calon nomor urut 3 ) yang merupakan bendahara panitia pembangunan Gereja di tahun 2010. Singkatnya, calon nomor urut 1, 2, dan 3 adalah orang-orang lama yang telah meletakan dasar pembangunan Gereja Stasi Santa Maria Mater Dei Waisai, sementara Bapak Fransiskus Jemarus ( Calon nomor urut 4 ) adalah penerus pembangunan dan perkembangan Gereja pada periode 2021-2024, dan Bapak Yohanes Hendri Susanto  ( calon Nomor urut 5 ) adalah calon pemimpin di masa yang akan datang.

Hasil undian para calon Ketua Dewan Stasi/dok. pri
Hasil undian para calon Ketua Dewan Stasi/dok. pri

Hal lain yang tak kalah menarik adalah sosok Ketua terpilih Bapak Bun Rahawarin  yang merupakan Calon Nomor urut 2, dan untuk ke - 2 kalinya beliau terpilih sebagai ketua Dewan Stasi periode 2024-2027, dimana sebelumnya beliau pernah menjabat Ketua Dewan Stasi periode 2010-2013.

Mengutib sepenggal syair lagu "Misteri Ilahi"  yang dipopulerkan Once yang berbunyi "Segala yang terjadi dalam hidupku ini adalah sebuah misteri Ilahi". Sungguh, Allah turut bekerja dalam setiap hal yang menyenangkan Dia.

Tidak berhenti disitu untuk disimak, Tim Formatur yang mengadakan rapat pertama untuk membahas tata cata dan mekanisme pemilihan ketua Dewan Stasi dan mengagendakan Penjaringan bakal calon di tiap lingkungan dilaksanakan pada tanggal 04-04-2024, Pemilihan Ketua Dewan Stasi dilaksanakan tanggal 14-04-2024, dan Ketua terpilih Bapak Bun Rahawarin melakukan Rapat koordinasi dengan pengurus lingkungan untuk mendengar aspirasi dari lingkungan terkait komposisi pengurus Dewan Stasi yang baru juga dilaksanakan pada tanggal 24-04-2024. Akankah angka 4 ini menjadi angka keberuntungan bagi perkembangan Gereja Stasi tercinta? 

Dalam hati aku pun bergumam, semoga proses pembangunan Gereja baru terus berlanjut, entah 4 tahun, entah bulan dan tanggal yang ada angka 4 akan diresmikan. semua itu boleh terjadi sesuai kehendak Tuhan. Kita hanya berdoa dan berusaha.

Tetaplah bekerja dengan sepenuh hati, maka Tuhan akan memberikan kita tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain.

Jayalah selalu Mater Dei-ku... menuju Gereja yang mandiri dan misioner.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun