Mohon tunggu...
Aldy M. Aripin
Aldy M. Aripin Mohon Tunggu... Administrasi - Pengembara

Suami dari seorang istri, ayah dari dua orang anak dan eyang dari tiga orang putu. Blog Pribadi : www.personfield.web.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompasianival 2015, Mimpi Yang Tak Tergapai

11 Desember 2015   21:29 Diperbarui: 11 Desember 2015   21:31 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Illustrasi : Kompasianival 2015"][/caption]Sebagai kompasianer (PD amat nih eyang), pastinya saya bermimpi bisa menghadiri perhelatan tersebar kompasiana, yaitu kompasianival.  Tetapi karena berbagai alasan yang rasional dan irasional, dengan berat hati dan perasaan campur aduk, kompasianival 2015 dengan sangat terpaksa hanya menjadi sebuah mimpi yang gagal diraih sebagai pelengkap menjadi kompasianer.

Sejak bergabung dengan kompasiana pada bulan Maret 2015 yang lalu, saya belum kepikiran untuk hadir diacara tahunan yang merupakan acara puncak tutup tahun kompasiana dan menjadi ajang temu langsung para penulis kompasiana yang menyebut dirinya kompasianer.  Keinginan menghadiri acara tersebut mulai tumbuh sejak bulan Agustus 2015, setelah saya bertukar fikiran dengan beberapa teman dan mempertimbangkan manfaat positif yang bisa diraih dengan menghadiri kompasianival 2015.

Keinginan hadir itu semakin menggebu setelah bertemu dengan Mas Pebrianov (yang ternyata praktisi pendidikan disalah satu Perguruan Tinggi di Pontianak dan sedang menyelesaikan Studi Lanjutan) dan Mas Rudy Sebastian (Arek Surabaya, Praktisi Reiki dan pengangguran beruang) di Pontianak beberapa waktu yang lalu.  Pertemuan singkat tersebut telah menggugah diri saya, bahwasanya, pertemanan yang tulus melahirkan ketulusan dan keiklasan (pertemuan dengan kedua kompasianer ini seperti tak berjarak dan seakan-akan sudah puluhan bahkan ratusan kali bertemu; nggak tahu apakah karena ketiganya memang type ember atau bagaimana), percakapan mengalir bagaikan banjir sungai Kapuas bahkan sampai menyentuh hal-hal yang sebetulnya sangat sensitif dan tidak mungkin diperbincangkan bagai orang yang baru bertemu.

Hal lain yang menggugah saya adalah keinginan untuk bertemu dengan pada petinggi negeri, karena bagi saya inilah kesempatan emas untuk bertemu dengan mereka, bertemu dengan para Administrator Kompasiana dan para Kompasianer hebat yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.  Ajang Kompasianival bisa menjadi jembatan yang baik untuk mewujudkan mimpi bertemu dengan orang-orang hebat tersebut.

Tapi…

Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih….

Kompasianival 2015 hanya akan menjadi mimpi yang belum terwujud, tuntutan pekerjaan memaksa saya dengan teramat sangat membatalkan kedatangan diacara ini.  Rencana yang tersusun matang menjadi berantakan dan menyisakan penyesalan walau masih ada kesempatan di tahun-tahun yang akan datang.

Kepedihan karena kegagalan hadir di Kompasianival semakin terasa, setelah tadi sore (11/12/2015; 17:22 WIBA), mbak Nurhasanah dari Kompasiana, menelepon dan meminta konfirmasi kehadiran, kepedihan itu semakin jadi ternyata mbak Nurhasanah mengabarkan sesuatu yang menggembirakan dan merupakan perwujudan mimpi saya sebagai warga Indonesia dan sebagai kompasianer tentunya (apa sih yang dikabarkan oleh Mbak Nurhasanah? biarlah menjadi rahasia dan cerita pilu saya sebagai kompasianer yang gagal hadir di Kompasianival 2015).

Bagi rekan-rekan yang telah memberikan dukungan kepada saya sebagai Nomine Best in Citizen Journalism 2015 dan telah ditulis pula dengan apik oleh mas Felix Tani sebagai anggota Mafia Hutan Borneo, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih dan semoga Allah SWT-lah yang membalas semua kebaikan dan keiklasan rekan-rekan.

Dari pedalaman Kalimantan, saya hanya mampu mengiringi Kompasianival 2015 dengan do’a, semoga acara ini berjalan lancar, dijauhkan dari segala halangan dan rintangan dan semoga sukses.  Salam Kompasiana.

Tengah Borneo, 11-12-2015.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun