[caption caption="Kebakaran Hutan"][/caption]Dibeberapa daerah di Indonesia, kabut asap akibat terjadinya kebakaran hutan sudah sampai pada taraf mengganggu. Â Walaupun titik api dalam seminggu terakhir menunjukan fluktuasi pada beberapa daerah, tapi akibat yang ditinggalkannya dapat menimbulkan bahaya, terutama yang berdampak langsung terhadap kesehatan manusia.
Dari pantauan Satelit  NOAA18 (ASMC) dan Satelit Tera/Aqua (Nasa), yang dirilis oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terlihat hotspot didominasi oleh Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, dan diperkirakan akan terus berlangsung sampai akhir September 2015 (diperkirakan musim hujan baru mulai terjadi pada akhir September).  Dikondisi seperti ini, sebaiknya kita mawas diri dari berbagai macam ancaman penyakit yang disebabkan oleh asap dari kebakaran lahan.
Pakar Lingkungan, Tengku Arifal Amri mengatakan asap kebakaran lahan yang terjadi di berbagai wilayah tanah air seribu kali lebih berbahaya dibandingkan asap rokok yang mengandung nikotin.  Karena kebarakan hutan dan lahan, memberikan tiga dampak negatif, yakni tercemarnya lingkungan, terganggunya kesehatan manusia dan melemahkan roda perekonomian bangsa, ini dikerenakan asap yang terbentuk karena kebakaran tersebut menghasilkan partikel berukuran halus, sedang dan besar.  Partikel inilah yang menjadikan percemaran asap kebakaran hutan lahan menjadi berbahaya.
Terkait dengan terjadinya gangguan kesehatan, waspadai dapat negatif yang ditimbulkan terutama terhadap anak-anak, penderita gangguan paru dan jantung serta para lansia. Â Berikut ini dampak negatif yang ditimbulkan oleh asap dari kebakaran hutan dan lahan :
- Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Selain itu dalam jangka waktu tertentu kabut asap juga dapat menyebabkan reaksi alergi, peradangan, dan infeksi.
- Bagi penderita asma, bronkitis dan penyakit kronis paru lainnya, kabut asap juga dapat memperburuk kondisi pernafasan.
- Kemampuan paru-paru dalam bekerja memproduksi oksigen menjadi berkurang, sehingga dapat menyebabkan seseorang sulit bernafas dan mudah lelah.
- Bagi mereka yang telah memasuki usia lanjut, anak-anak, atau mereka dengan penyakit kronik dapat memengaruhi kondisi daya tahan tubuh. Saat tubuh dalam kondisi kurang fit ditambah dengan kabut asap, maka lebih rentan berpotensi mengalami gangguan kesehatan.
- Kemampuan dalam mengatasi infeksi paru-paru dan pernfasan menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan mudah mengalami infeksi.
- Berbagai penyakit kronik bisa jadi kian memburuk.
- Bahan polutan dalam asap akibat kebakaran hutan dapat menjadi sumber polutan di sumber air bersih dan makanan yang tidak terlindungi dengan baik.
- Lebih mudah terkena infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh dengan pola bakteri / virus penyebab penyakit. Ditambah dengan buruknya kondisi lingkungan.
Dengan mengetahui dampak yang ditimbulkan, diharapkan kepada masyarakat dapat melakukan tindakan pencegahan lebih dini, untuk meminimalkan resiko. Â Gunakan masker pada saat keluar rumah dan segera hubungi dokter jika didapati adanya gejala yang mengarah pada gangguan kesehatan karena asap. Â Semoga bermanfaat.
Sumber :
- Edaran pencegahan terjadinya kebakaran dan lahan dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan.
- Edaran tentang upaya pencegahan dan tindakan awal penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh asap (internal)
- Sipongi.dephut.go.id.
- Liputan6.com
- print.kompas.com
- Tribunnews.com
Artikel Terkait :
Kabut Asap Mengancam, Apa Yang Harus Dilakukan.
Sumber Gambar : AntaraFoto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H