Mohon tunggu...
Aldy M. Aripin
Aldy M. Aripin Mohon Tunggu... Administrasi - Pengembara

Suami dari seorang istri, ayah dari dua orang anak dan eyang dari tiga orang putu. Blog Pribadi : www.personfield.web.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peringatan HUT RI ke-70, SBY Tak Hadir Karena Megawati Hadir?

17 Agustus 2015   22:26 Diperbarui: 17 Agustus 2015   22:26 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="SBY dan Megawati"][/caption]

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati | cahayareformasi.com

Peringatan Detik-detik Proklamasi ke-70 di Istana Merdeka tidak dihadiri oleh Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, sementara Mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri yang selama SBY menjabat sebagai Presiden tidak pernah hadir, pada perayaan kali ini kompak hadir bersama mantan Wakil Presiden Budiono. Adakah yang salah dengan ketidak hadiran SBY dan adakah hubungannya dengan kehadiran Megawati Soekarno Putri?

Sepintas tidak ada yang aneh dengan ketidakhadiran mantan Presiden SBY diperayaan 70 tahun kemerdekaan RI di Istana Merdeka, apalagi Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul seperti diberitakan tempo.co, bahwa Mantan Presiden SBY sudah meminta ijin kepada Presiden Jokowi, tidak bisa hadir di Istana Merdeka karena sedang melakukan serangkaian kegiatan di Pacitan. Tempo.co juga merilis bahwa SBY mengikuti upacara kemerdekaan di halaman kantor Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan.

Sementara itu, kompas.com melangsir mantan Presiden Megawati Soekarno Poetri, yang selama 10 tahun atau selama SBY menjadi Presiden tidak pernah menghadiri acara HUT Kemerdekaan RI di Istana Merdeka justru hadir bersama-sama dengan mantan Wakil Presiden Budiono menggunakan kendaraan mobil golf.  Kehadiran Megawati mungkin sedikit menimbulkan tanda tanya setelah ketidakhadirannya selama 10 tahun terakhir.  Tetapi jika mengingat bahwa Presiden Jokowi adalah kader PDIP dan Megawati adalah mantan presiden, maka sepintas tidak ada yang aneh dengan kehadiran Megawati di Istana Merdeka.

Tetapi jika kita tarik sedikit kebelakang, mau tidak mau ketidak hadiran SBY akan disangkut pautkan dengan kehadiran Megawati.  Sudah bukan menjadi rahasia lagi, bahwa kedua mantan Presiden ini terlibat perseteruan, baik sebagai mantan Presiden maupun dalam kapasitas mereka sebagai ketua partai politik.  Megawati tidak pernah hadir dalam perayaan HUT RI di Istana Merdeka ketika SBY menjadi presiden.  Bahkan secara tidak langsung Megawati seakan-akan membuat acara tandingan dengan menggelar perayaan serupa di Teuku Umar.

Selama 10 tahun, saya menyesali sikap kenegarawan Megawati, sebagai warna negara saya sangat ingin melihat dan menyaksikan Megawati menghadiri perayaan HUT RI di Istana Merdeka ketika SBY menjadi Presiden.  Betapa saya berharap Megawati sudi mengalahkan ego pribadi demi kepentingan Negara, karena sebagai mantan Presiden, Megawati suka atau tidak, mau atau enggan sudah ditasbihkan sebagai negarawati yang sudah menyingkirkan jauh-jauh keegoan pribadi demi kepentingan yang lebih besar.  Tapi nyatanya tidak, alih-alih hadir di Istana Merdeka saat HUT RI dirayakan dan para mantan presiden diundang sebagai undangan VVIP, Megawati justru merasa lebih afdol merayakan sendiri di Teuku Umar.

Saat ini SBY menunjukan sikap yang sama, walaupun dengan alasan ada kegiatan yang dilakukan di Pacitan, secara tidak langsung SBY sudah membuktikan dan menunjukan kepada kita bahwa memang benar ada ketidak singkronan antara Megawati dan SBY.  Ada ego pribadi yang belum mampu dikalahkan oleh kedua mantan Presiden tersebut, ada sikap kenegarawan/kenegarawati yang belum sepenuhnya bersemayam dalam hari mereka sebagai mantan Presiden.  Apalagi tempo.co merilis, ternyata mengikuti upacara kemerdekaan di halaman kantor Kecamatan Nawangan, ini seakan-akan mengesahkan bahwa seorang SBY sebagai mantan Presiden RI menganggap tidak penting hadir di Istana Negara sebagai Mantan Presiden RI dalam perayaan HUT RI ke-70.

Sungguh disayangkan dan saya menyesalinya, SBY yang saya kenal sebagai tentara yang sangat menjunjung tinggi merah-putih dan Indonesia Raya, setelah tidak lagi sebagai tentara dan tidak lagi sebagai Presiden, ternyata masih terkurung dengan ego dan mungkin sedikit "sakit hati" karena selama 10 tahun sebagai presiden, Megawati tidak pernah hadir di Istana Merdeka sebagai undangan dalam acara HUT RI, sekarang seperti "membalas", saat Megawati hadir, SBY memilih tidak hadir di Istana tetapi justru memilih hadir pada perayaan disebuah kecamatan.

Wahai para mantan pemimpin bangsa, lihat kami para rakyat yang pernah kalian pimpin, setiap tahun mata kami sembab terharu menyaksikan Sang Merah Putih berkibar dan Indonesia Raya berkumandang di Istana Merdeka.  Setiap saat itu pula kami ingin menyaksikan harmonisnya hubungan anda para pemimpin kami, tinggalkanlah sejenak ego kalian, biarkanlah rakyatmu menjadi sedikit lebay dan tersenyum simpul menyaksikan kalian secara bersama-sama berdiri tegak sempurna menghormat sang merah putih berkibar di langit Indonesia.  Sebagai Negarawan, kami berharap kepada anda berdua, tinggalkan sejenak silang sengketa, ego dan ketinggian hati yang tidak berguna, berilah kami hiburan sejenak, walaupun itu hanya menjadi pelengkap perayaan kemerdekaan negara yang dengan susah payah kami cintai.

Bukti Sebunga, 17/8/2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun