Mohon tunggu...
Allan Fatchan Gani Wardhana
Allan Fatchan Gani Wardhana Mohon Tunggu... -

Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesalehan Total di Bulan Ramadhan

27 Juni 2015   11:16 Diperbarui: 27 Juni 2015   11:16 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Tidak terasa bulan Ramadhan telah datang kembali dan sudah berjalan hampir sepuluh hari. Kita bisa melihat bagaimana jutaan umat muslim larut dalam hiruk-pikuk gelombang kegembiraan menyambut bulan Ramadhan. Sebagai umat muslim, bertemu dengan bulan Ramadhan tentunya merupakan suatu anugerah dan nikmat yang selayaknya harus disyukuri. Mengapa? Karena di bulan inilah, rahmat, ampunan, dan berkah yang berlimpah diberikan oleh Allah SWT. Di bulan ini, jutaan umat muslim akan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Ibadah puasa selain karena diwajibkan, juga diyakini dapat dijadikan alat untuk membersihkan diri dari berbagai macam godaan duniawi.
Setelah terkungkung dalam kubangan kehinaan dan dosa selama berbulan-bulan, ramadhan seolah menjadi tempat untuk membersihkan diri dari segala kehinaan dan dosa yang kita lakukan. Wajar jika kemudian orang beramai-ramai memanfaatkan momentum Ramadhan untuk membersihkan diri. Seperti biasanya, bulan Ramadhan selalu membawa spirit ibadah vertikal dan ibadah horizontal. Jika ibadah vertikal merupakan urusan antara manusia dengan Tuhan-Nya, maka ibadah horizontal merupakan urusan antara manusia dengan manusia lainnya. Kedua spirit ini menyatu dan tidak bisa saling dipisahkan.
Ya, Bulan ramadhan merupakan momentum untuk memperbanyak ibadah serta amal saleh. Selain karena untuk membersihkan diri, setiap ibadah dan amal perbuatan baik di bulan ini akan dilipatgandakan. Barangsiapa berbuat baik, Allah SWT telah memberikan janji bahwa kebaikan yang dilakukan saat Ramadhan tidak hanya berpahala dengan gandaan sampai 700 kali lipat tetapi lebih dari itu, menurut Hadist Qudsi, seolah-olah pelaku kebaikan boleh mengambil pahalanya sendiri sampai kelipatan berapapun. Allah SWT berfirman : “Dan Aku sendiri yang akan menerimakan pahalanya (Wa Ana ajzi bih)”. Apakah berbuat baik hanya saat ramadhan saja? Berbuat kebaikan dimanapun dan kapanpun esensinya sama yaitu bernilai baik. Walaupun esensinya sama, namun pada bulan Ramadhan, berbuat kebaikan akan diberikan ganjaran yang berlipat-lipat.


Kesalehan Total
Sudah seharusnya bulan ramadhan dilewati dengan berbagai macam amal salih kebajikan. Momentum untuk memperbanyak amal salih harus dimanfaatkan dengan baik oleh setiap insan muslim. Amal salih tidak boleh hanya dimaknai hanya ibadah vertikal saja. Jangan sampai ibadah vertikal yang kita lakukan justru mengaburkan dan meniadakan ibadah horizontal. Ibadah vertikal adalah ibadah yang semata-mata berhubungan dengan Tuhan untuk kepentingan sendiri. Dengan ungkapan lain ibadah vertikal bisa disebut dengan hablun minallah, sedangkan ibadah horizontal adalah ibadah yang sangat peduli dengan nilai-nilai islami yang bersifat sosial. Ibadah horizontal bisa disebut dengan Hablun minan naas.
Ibadah vertikal seperti shalat dan puasa, merupakan kesalehan ritual yang wajib untuk dilaksanakan. Sementara ibadah horizontal lebih menekankan pada aspek kemanusiaan kita. Masuk dalam kategori ibadah horizontal adalah seperti suka memikirkan dan sopan santun kepada orang lain, suka menolong, dan seterusnya.
Sudah banyak fenomena yang sering kita jumpai bahwa ada orang yang ibadah vertikalnya “tidak terkalahkan” akan tetapi lalai dengan kondisi lingkungan sekelilingnya. Ada kaum miskin, kaum duhafa, dan orang kelaparan disekitarnya hanya diabaikan karena sibuk dengan ibadah untuk kepentingan diri sendiri. Berkaitan dengan hal ini, tentu kita harus ingat akan sabda Rasul bahwa sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat untuk orang lain. Sabda ini terus mengingatkan kita sebagai manusia untuk sadar akan peran dan tanggungjawabnya sebagai khalifah dimuka bumi yang harus mendatangkan manfaat bagi orang lain. Ketika kita menjadi tidak bermanfaat, maka kita sebagai manusia sejatinya termasuk ke dalam golongan orang yang merugi. Sebaliknya kita juga sering menjumpai orang-orang islam yang sangat peduli terhadap masalah-masalah yang ada di masyarakat tetapi mengabaikan ibadah vertikalnya. Terlalu sibuk dengan urusan umat, akan tetapi lalai untuk memperbaiki kualitas ibadah vertikalnya.
Ramadhan kali ini harus benar-benar dimanfaatkan untuk menggapai apa yang disebut sebagai kesalehan total. Untuk menggapainya, maka hanya ada rumus yaitu menggabungkan ibadah vertikal dan ibadah horizontal secara berkesinambungan. Sebagai orang yang beriman, tentu kita tidak akan memlih salah satu diantara ibadah vertikal atau ibadah horizontal. Orang yang beriman akan memilih keduanya tanpa saling meniadakan. Mari bersama-sama kita semarakkan bulan ramadhan, bulan yang mulia, bulan yang pernuh berkah dan ampunan dengan rasa syukur yang mendalam sembari berikhtiar untuk menjadi insan yang saleh secara total. Wallahu’alam.

 

 

 

 

 

 

 

    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun