Mohon tunggu...
allan setyawan
allan setyawan Mohon Tunggu... Lainnya - A Man Worker In Bogor City

Hallo perkenalkan nama saya Allan. Di Kompasiana ini saya ingin berbagi ceritera mengenai hal-hal yang berkaitan dengan film maupun hal sejenisnya. Semoga apa yang saya share disini bisa menambah informasi & bermanfaat Terima Kasih

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Horor Terbaru Hanung Bramantyo

17 Mei 2024   16:53 Diperbarui: 17 Mei 2024   17:03 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.imdb.com/title/tt23711186/mediaviewer/rm1198082305/

Nama Hanung Bramantyo bukanlah nama yang samar di dunia perfileman. Beliau adalah sutradara terkenal yang sudah mengabadikan karyanya sebanyak 48 film berdasarkan situs IMDB. Beberapa film yang masih teringat di khalayak umum adalah Catatan Akhir Sekolah (2005), Brownies (2005), Get Married (2006), Rudi Habibie (2016), Miracle in Cell No 7 (2022) serta masih banyak lagi. Sang sutradara, nyatanya selama berkarir di dunia perfileman hanya sedikit menyenggol film dengan genre horor yaitu pada film Lentera Merah (2006) & Legenda Sundel Bolong (2007). Nah pada tahun 2024 ini, beliau kembali menghasilkan sebuah karya film bergenre horor dengan judul Trinil : Kembalikan Tubuhku (2024). Seperti apakah hasil film horor yang disutradari oleh sutradara kawakan ini, berikut pengalaman saya menonton filmnya.

Film berjudul trinil ini merupakan saduran dari sebuah acara sandiwara di radio yang ramai diperbincangkan pada tahun 80an, atau mungkin jika diartikan dalam bahasa sekarang, acara trinil adalah sebuah acara viral pada waktu itu. Trinil sendiri berkisah tentang sebuah manusia yang mengamalkan ajaran ilmu hitam untuk kepentingan pribadi seperti awat muda, hidup abadi & lain-lain. Jika ilmu ini sudah berhasil, maka manusia tersebut dapat bergerak melayang hanya menggunakan kepalanya saja. Ilmu ini sangat meresahkan karena bisa menimbulkan tumbal korban manusia agar ilmunya dapat berhasil dengan sempurna.

Film ini berkisah tentang pasangan sejoli yang baru saja menghabiskan kegiatan bulan madunya. Rara & Sutan adalah sebuah pasangan yang baru saja menikah. Mereka berdua tinggal di sebuah perkebunan teh paling besar hasil dari warisan orang tua Rara. Pasangan ini ingin memulai lembaran hidup barunya sambil mengelola warisan orang tuanya yaitu mengelola kebun teh.

Setelah beberapa hari tinggal di perkebunan teh, tanpa diduga, Rara sering mengalami kejadian aneh. Ia sering merasa dirinya seperti dicekik orang pada saat tidur atau banyak orang bilang ketindihan. Pada saat dibangunkan sang suami, Rara seolah-olah tidak pernah merasakan kejadian tersebut, ia merasa biasa-biasa saja. Kondisi ini membuat Sutan merasa khawatir & ingin masalah ini segera teratasi, untuk itu, Sutan mencari paranormal yang bisa membantunya.

Berdasarkan penulusurannya, tibalah Sutan menentukan seorang paranormal yang membawanya kepada seseorang bernama Yusof. Ketika bertemu, Yusof ternyata adalah teman lama Sutan pada saat ia sekolah.

Dengan bantuan Yusof, Sutan & Rara memulai petualangannya untuk mencari tau penyebab kejadian semua ini.


Film ini diawali dengan sebuah percakapan dari 3 orang pekerja yang sedang berbincang pada malam hari. Pada waktu itu, diiringi dengan berita kondisi politik yang sedang terjadi di Indonesia pada tahun 70an (Seting film ini berada pada masa tahun 70an), mereka serius mendengarkan radio sambil bercerita mengenai sebuah kejadian mengerikan yang terjadi oleh salah satu temannya. Mereka meyakini jika temannya meninggal secara tidak wajar dengan cara ketindihan. Adegan awal ini sangat enjoy untuk dinikmati karena kita akan dibawa pada tahun tersebut dimana unsur politik serta mistik masih sangat kental di Indonesia. Kejadian berikutnya kita baru diperlihatkan oleh keindahan alam yang tergambar dengan baik disekitar area perkebunan teh. Sambil memperkenalkan 2 tokoh utama dalam film ini yaitu Rara & Sutan. 

Saya harus mengakui cara pengambilan gambar dalam film ini sangat berkualitas, sebanding dengan film-film luar negeri yang biasa saya tonton sehingga membuat saya betah menonton sampai selesai. Sayangnya, kekuatan pengambilan gambar ini harus ternodai dengan alur cerita yang menurut saya biasa-biasa saja. Cerita awal yang sudah mengingatkan tentang dunia politik pada masa itu, nyatanya tidak dibawa kedalam alur cerita yang lebih dalam. Saya sudah berharap jika cerita ini akan menjadi kolosal dengan melibatkan banyak korban dari masyarakat bahkan negara tidak hanya menjadi cerita horor standar yang disebabkan oleh permasalahan keluarga atau pesugihan pada umumnya. Bagaimana tidak, cerita politik pada awal cerita ini sudah sangat jelas menggambarkan kondisi negara yang sedang dalam pergolakan ketika partai dilebur menjadi 3 partai saja di Indonesia. Paling tidak, narasi politik ini bisa membawa sebuah cerita horor yang melibatkan partai politik disana.

Secara pendalaman/pengenalan karakter pun saya rasa masih belum cukup. Sutan & Rara seakan-akan menjadi orang lain yang diperkenalkan oleh kita tanpa ada ikatan emosional. Sebagai protagonispun karakter yang dibawa mereka tidak terlalu berkesan. Rara diperkenalkan sebagai gadis cerdas yang memiliki sifat keras serta pemarah, sedangkan Sutan adalah seorang suami yang mengkhawatirkan istrinya namun memiliki sifat sangat penakut bahkan lebih berani istrinya jika dibandingkan oleh sutan.

Film ini akan lebih menceritakan penelusuran Yusof dalam mencari penyebab mengapa keluarga ini diteror oleh hantu bernama Trinil. Hantu inipun diperlakukan sebagai tersangka teror dengan Yusof adalah detektifnya. Ia menelusuri sampai ke akar-akar siapa sebenarnya trinil & bagaimana ia memiliki kekuatannya tersebut. Film ini mungkin agak berbeda dengan horor lain karena lebih mengedepankan penyelidikan daripada hanya sekedar mengalahkannya dengan bertarung atau mengucapkan doa/mantra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun