Mohon tunggu...
allan setyawan
allan setyawan Mohon Tunggu... Lainnya - A Man Worker In Bogor City

Hallo perkenalkan nama saya Allan. Di Kompasiana ini saya ingin berbagi ceritera mengenai hal-hal yang berkaitan dengan film maupun hal sejenisnya. Semoga apa yang saya share disini bisa menambah informasi & bermanfaat Terima Kasih

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

5 Point Review Film Superhero DC Shazam: Fury Of Gods (2023) - Non Spoiler-

10 April 2023   15:08 Diperbarui: 10 April 2023   15:09 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Di tahun 2023 film dengan tema-tema Superhero masih banyak bertebaran di Bioskop. Setidaknya setiap 2-3 bulan sekali ada film Superhero yang dirilis, di Awal tahun 2023, Ant-Man and the Wasp: Quantumania sudah menjadi film Superhero pertama yang dirilis. Tidak mau kalah bersaing dengan Marvel, Superhero dari DC juga merilis film Superheronya pada bulan Maret, selisih 1 bulanan dari perilisan film Ant Man.
Shazam Fury Of Gods adalah film pertama yang dirilis oleh DC di Tahun ini. Film ini adalah lanjutan dari Film pertamanya yang sudah tayang pada tahun 2019. Kalian tertarik dengan film ini? Atau sudah bosen dengan film bergenre Superhero? 

Mungkin review ini bisa kalian gunakan sebagai pertimbangkan untuk menonton filmnya atau tidak. Bagi yang ketinggalan ngak nonton di Bioskop, Film ini sudah rilis di media streaming di bulan April 2023 ini gaeees. Mari kita mulai reviewnya.

1. Alur Cerita

Film ini masih menceritakan kelanjutan Superhero Shazam beserta keluarganya dalam menumpas kejahatan dikota kelahirannya. Setelah beberapa waktu menumpas kejahatan, ternyata tidak semudah yang mereka bayangkan, banyak kritikan & ejekan yang disampaikan oleh warga sekitar. 

Kita sebut selanjutanya Superhero ini sebagai Tim Shazam. Tim Shazam terkadang tidak hanya menolong orang yang butuh bantuan, namun juga saat menolong, mereka tidak melihat keadaan, sehingga banyak kejadian yang merugikan orang sekitar. Ditambah lagi kondisi tim Shazam yang sudah tidak kompak seperti pada awalnya. 

Anggota Tim Shazam sekarang sudah beranjak menjadi remaja & mereka memiliki ego pribadi masing-masing. Jadi kondisi Tim Shazam sekarang ini sedang tidak baik-baik saja karena timbul perpecahan di dalam & rusak citranya diluar.

Dengan kondisi Tim Shazam yang kacau balau, tanpa diduga ada ancaman dari luar yang bisa mengakibatkan kerusakan yang luar biasa di kotanya. Ancaman ini diawali dengan datangnya 2 orang wanita ke sebuah musium. 

Sesampainya disana 2 wanita ini memaksa mengambil tongkat yang ada di musium tersebut. Singkat cerita, 2 Wanita ini berhasil mengambil tongkat & membunuh semua orang disana dengan cara mengubahnya menjadi pasir. 2 Wanita ini ternyata bagian dari Dewa berwujud manusia yang dijuluki Daughter Of Atlas. 

Daughter Of Atlas terdiri dari 3 dewa yang bernama Kalypso, Hespera & Anthea. Tujuan utama kedua dewa ini mengambil tongkat tersebut adalah agar mendapatkan kekuatan sihir besar yang dapat menghilangkan kekuatan yang sudah didapatkan oleh Shazam. 

Jadi tujuan utama Dewa ini adalah menghilangkan kekuatan Shazam & menguasai kota dengan sihir yang mereka miliki. Mampukah Tim Shazam melawan 3 Dewa ini? jawabanya bisa kalian cek sendiri setelah nonton filmnya ya.  

2. Tempo Cerita

Tempo dari alur cerita dalam film ini terbilang cukup cepat. Pada awal cerita, kita disuguhkan dengan timeline aktifitas & masalah yang dihadapi oleh Tim Shazam. Permasalahan ini sendiri adalah permasalahan sebagai manusia biasa maupun superhero. 

Kita akan melihat bagaimana proses perubahan Superhero yang dulunya masih kecil, sekarang sudah menjadi remaja. Setelah semua ini tergambar dengan baik, baru mulai muncul konflik utama, konflik ini menjadi berkembang yang langsung menjadikannya sebagai inti cerita utama dalam film ini. 

Saya sendiri merasa ngak bosan dengan alur cerita yang ada. Mungkin film ini berjalan lambat di awal, namun pada saat konflik utama sudah hadir, Film ini langsung masuk ke jualan utama dari genre Superhero yaitu pertarungan epic yang mungkin saat ini hanya bisa kita saksikan di film saja.

3. Kualitas Akting

Saya harus memberikan pendapat bahwa Sutradara sudah pas memilih pemain dalam film ini. Akting yang disuguhkan oleh semua aktor terasa pas & tidak hambar, terlebih Zachary Levi yang memerankan Shazam, ia mampu memberikan gambaran tentang sosok superhero Shazam sebagai superhero yang masih seperti anak kecil & kocak.

4. Kelebihan & Kekurangan

Menurut saya kelebihan dari film ini adalah adegan action yang ditampilkan di filmnya. Kita akan disuguhkan pertarungan antar dewa dengan latar pertarungan satu kota penuh. Jadi level pertarungan disini sangat besar karena melibatkan seluruh orang & tempat yang ada di kota tersebut. 

Selain itu efek CGI yang ditampilkan juga sangat baik dalam mengeksekusi serangan-serangan sihir yang dikeluarkan oleh Shazam maupun musuhnya. Bila kalian sudah pernah nonton film Black Adam atau Batman vs Superman versi Jack Snyder, Baik secara durasi maupun nuansa pertarunganya kurang lebih akan sama. 

Saya menyukai film ini karena straight to the point dalam mengambarkan pertarungan Superheronya. Porsi drama di film ini juga cukup pas & tidak berlebihan, sehingga kita akan lupa dengan kata "bosan". 

Dari awal, pertengah & akhir , kita akan disuguhkan pertarungan-pertarungan kecil sampai besar di sepanjang film ini. Untuk kekurangan di film ini sebenarnya sangat classic, hal ini berupa cerita yang monoton bila dibandingkan dengan film superhero lainnya. 

Tidak ada unsur twist atau apapun itu di film ini. kita akan diingatkan dengan rumus biasa film superhero yaitu "Pahlawan yang melawan kejahatan dengan kekuatan supernya". Yah memang hampir semua film ujung-ujungnya melawan penjahat sih, namun kalau di film Superhero, semuanya akan berjalan datar tanpa usaha besar yang rumit untuk mencari celah & cara spesial mengalahkan penjahatnya. 

Biasanya sang Superhero sudah mengetahui siapa musuhnya & tinggal melawan penjahatnya. Akan tetapi memang menurut saya jualan film Superhero bukanlah dari segi alur cerita yang rumit atau plot yang berliku-liku, melainkan aksi pertarungan sesungguhnya antar Superhero melawan penjahat.

5. Kesimpulan & Skor

Film ini saya rekomendasikan bagi kalian yang ingin nonton aksi Superhero full action dari awal sampai akhir & menjadikan alur cerita sebagai bahan pertimbangan kedua setelah adegan actionnya. Skor penilaian untuk film ini 8.5/10

Sekian Review ini, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun