Sejak zaman dulu pemuda sebagai Agent of Change yang mana memiliki peran penting dalam memberikan perubahan besar di berbagai zaman,entah itu menjadi inisiator dan penggerak dalam pembebaskan rakyat dari rezim tirani atau dalam lingkup kecil menjadi pelopor gerakan di masyarakat yang bertujuan mengangkat harkat dan martabat masyarakat tersebut. Pada zaman sekarang ini pemuda perubahan tersebut disimbolkan sebagai pelajar dan mahasiswa yang mana dianggap sebagai calon intelektualitas,orang-orang yang memiliki ilmu dari pendidikan yang ia dapat, semangat yang membara seorang pemuda,dan hal lain yang layaknya dimiliki oleh seorang pemuda. Perguruan Tinggi dan Universitas sejak sebelum reformasi hingga saat ini merupakan tempat produksi intelektual yang tinggi dan luarbiasa. Mereka para mahasiswa merupakan harapan masyarakat luas yang diharapkan nantinya dapat memegang posisi-posisi penting di masyarakat dan dapat mengelolanya dengan baik .
Namun yang namanya sebuah kehidupan pasti ada masa pasang surutnya. Dahulu yang Indonesia Mahasiswanya memiliki idealisme yang tinggi hingga mampu memberikan efek dahsyat yang berpengaruh terhadap seluruh lapisan masyarakat dari zaman Kebangkitan pemuda pra kemerdekaan, Proses Kemerdekaan,Menumbangkan berbagai rezim hingga yang terakhir yang kita kenal sangat fenomenal adalah proses reformasi tahun 1998 yang kita tahu semua bagaimana seluk beluk reformasi yang gerakan massa ini diawali oleh mahasiswa. Tapi gerakan Mahasiswa saat itu juga didukung oleh keadaan yang mana Pada saat itu terjadi pergolakan di elit penguasa yang sudah ‘tidak kompak’ lagi,kemudian juga terjadi konsolidasi intelektual yang dipimpin oleh tokoh-tokoh masyarakat pada saat itu contohnya Amin Rais. Konsolidasi intelektual ini yang memimpin gerakan yang juga didukung oleh rakyat karena rakyat sendiri juga sudah jenuh dengan pemerintahan yang tidak juga memberikan kesejahteraan setelah berkuasa cukup lama.
Setelah berhasil menumbangkan rezim Suharto yang telah berkuasa selama 32 tahun mahasiswa-mahasiswa ini terpecah menjadi dua gerakan besa yaitu Gerakan moral dan gerakan politik. Mahasiswa yang pasca reformasi memilih berjuang lewat Gerakan moral ini rata-rata menjadi akademisi ,peneliti dan sebagainya atau dengan kata lain kembali ke kampus serta aktif di berbagai NGO. Sementara mahasiswa yang memilih jalan Gerakan Politik ini masuk ke parlemen pasca Reformasi 1998. Kita lihat panggung politik saat ini beberapa diisi oleh aktivis-aktivis 98 yang memilih jalur parlemen sebagai metode berjuangnya walaupun kita melihat mereka sendiri saat ini juga memiliki tantangan sangat besar dalam berjuang disana. Banyak godaan dan sistem yang membuat mereka menjadi jauh dari idealisme mereka dahulu ketika berjuang ketika mahasiswa sistem yang memang sejak dahulu susah berubah sejak rezim berkuasa. Sehingga muncul istilah di masyarakat sebersih-bersih apapun orang apabila masuk politik akan ikut kotor juga.
Menjadi sebuah pertanyaan besar ketika kita melihat fenomena tersebut. Mahasiswa yang berjuang pada 98 yang memiliki semangat juang tinggi,idealisme yang luarbiasa,kefahaman serta kesadaran yang dimiliki namun ketika masuk ke sistem apa yang mereka bangun selama ini mulai pudar dan terkikis oleh sistem yang ada. Terlepas dari sistem perpolitikan di Indonesia yang memaksa orang seperti apapun harus mengikuti aturan yang ada kita dapat sedikit berpikir. Mereka yang dahulunya hidup dibawah tekanan sehingga menjadikan mereka aktivis mahasiswa yang militan sekarang saja seperti itu,apalagi mahasiswa khususnya aktivis zaman sekarang yang dalam berprosesnya tidak sekeras dan tidak seperti mereka yang sekarang duduk dikursi pemerintahan. Dikhawatirkan Indonesia kedepannya bisa semakin jauh dari cita-cita pendiri bangsa.
Apabila kita analisis maka dapat diambil beberapa penyebab dari fenomena hilangnya gerakan mahasiswa zaman sekarang. Yang pertama yaitu kelemahan dalam hal ideologis ,hal ini sangat mendasar karena ideologi sebagai konsep strategis yang mendasar bagi sebuah gerakan mahasiswa mulai menjauh. Terbukti dari semakin menjauhnya gerakan dari khittahnya , contoh nyatanya dapat kita temui di kampus-kampus ,ada gerakan islam yang kini aktivisnya tidak mencerminkan nilai-nilai Islam ,kemudian gerakan mahasiswa yang nasionalis malah lebih kompromi terhadap kapitalisme dan liberalisme. Salah satu akibat dari kelemahan hal mendasar ini yaitu ketika ada aksi mereka hadir namun dalam kajiannya dalam konsepnya mereka sendiri belum matang. Hanya bermodalkan retorika belaka dan semangat membentuk citra bagi diri masing-masing. Memang tidak semua tapi kebanyakan seperti itu,saya yakin ada beberapa orang yang masih memegang nilai-nilai yang pendahulu mereka tanamkan pada gerakan mahasiswanya. Bila ditelusuri lagi hal ini karena mengikuti sebuah organisasi mahasiswa hanya dijadikan karir selama menempuh bangku kuliah . Tidak ada semangat perubahan tidak ada semangat pengabdian dan loyalitas terhadap organisasi yang ia ikuti. Kalau orang bilang hanya sekedar mengisi CV agar terlihat tebal.
Faktor yang kedua yaitu sektarian pada gerakan mahasiswa sangat kuat.Mahasiswa sekarang terbagi-bagi menjadi banyak sekali gerakan,baik berdasarkan ideologi,asal daerah, kesenangan , disiplin ilmu,dah hal lain yang dapat menjadi alasan untuk membuat sebuah aliansi sendiri walaupun tidak memiliki konsep yang kuat dan anggota yang banyak serta setia. Sebenarnya tidak menjadi masalah keberagaman yang ada tersebut,namun keberagaman yang ada pada sekarang ini dijadikan alasan untuk saling menyerang satu sama lain, dengan berbagai alasan yang ada dari perbedaan ideologi sebagai dasarnya,perasaan gengsi bahkan parahnya gerakannya telah disusupi kepentingan politis yang jauh dari sifat gerakan yang intelek dan independen. Katanya berdasarkan kajian tetapi dalam kajiannya pun tidak objektif ,pilah pilah informasi yang sesuai keinginannya dan kepentingannya sendiri padahal seharusnya objektif dalam melakukan kajian yang merupakan awal mula dari rentetan alur gerakan mahasiswa. Hal ini membuat gerakan mahasiswa susah sekali bersatu di zaman ini
Dua hal penting yang menjadi sorotan utama penyebab hilangnya gerakan mahasiswa masa kini. Pada intinya Proses pembentukan gagasan dan eksperimen-eksperimen yang dilakukan oleh gerakan mahasiswa kurang terutama dalam hal yang mendasar yaitu ideologi dan konsep strategisnya. Dan yang lebih penting yang perlu kita bangkitkan kembali yaitu kesadaran intelektual yang kurang pada mahasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H