Penjelasan perkataan Yesus yang ke-3, saat penyaliban-Nya, dalam Injil Yohanes 19:25-27
Injil Yohanes 19:25-27
Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"Â Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Dalam kutipan Injil tersebut, ada tertulis bahwa Yesus berkata kepada ibu-Nya, "Ibu, inilah anakmu!" dan berkata kepada murid-murid-Nya, "Inilah Ibumu!"Â Bagi sebagian orang, artinya agak membingungkan bila hanya dibaca secara sekilas. Kita akan membahasnya secara ringkas melalui artikel ini.
Maria adalah nama umum di antara orang Yahudi pada zaman Yesus Kristus. Ada beberapa perempuan bernama Maria yang berdiri di dekat salib Yesus: Maria ibu Yesus, Maria istri Klopas, dan Maria Magdalena
Frase "murid yang dikasihi-Nya"Â digunakan juga dalam Injil Yohanes tersebut, tepatnya di pasal 13 ayat 23, nampaknya menunjuk pada Rasul Yohanes, penulis Injil Yohanes tersebut.
Yesus Kristus memanggil ibu-Nya dengan bahasa yang sopan dan hormat "Ibu" / perempuan (woman). Maria, ibu Yesus, kemungkinan besar sudah menjadi janda. Praktek nyata hukum ke-5 dari sepuluh hukum, "Hormatilah ayahmu dan ibumu" (Taurat Musa, Keluaran 20:12) adalah memelihara mereka, khususnya secara ekonomi.
Yesus Kristus meminta Yohanes menerima ibu Yesus untuk tinggal di rumahnya. Ia meminta Maria menganggap Yohanes anaknya, dan Yohanes diminta menganggap Maria sebagai ibunya sendiri. Kasih yang sempurna ditunjukkan-Nya, bahkan saat Ia menderita di atas kayu salib.
-----------
Alkitab Satu Menit adalah teman Anda membaca dan mempelajari Alkitab. Orang paling sibuk sekalipun bisa mengerti pesan Allah melalui pembahasan yang singkat seperti ini. Jika Anda suka, silahkan follow, like dan bagikan supaya bermanfaat juga bagi orang-orang lain. Bila ada pertanyaan mengenai Alkitab atau Iman Kristen, silahkan ditanyakan di kolom komentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H