Bolehkah orang Kristen merayakan hari Valentine?
Menurut Anda, siapakah yang lebih merindukan hari Valentine… laki-laki atau perempuan? Apakah sungguh-sungguh Valentine itu identik dengan cinta? Ingatan apa yang terlintas dalam benak Anda saat orang-orang merayakan “Valentine”?
Semoga pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat menggugah Anda untuk menambah wawasan tentang Hari Valentine dan bagaimana sebaiknya kita menyikapinya.
Di Indonesia, nampaknya momen Valentine lebih banyak dipakai untuk menggambarkan suatu makan malam romantis atau kesempatan sakral untuk menyatakan cinta pada calon pasangan. Bila dilihat dari segi komersial... hari Valentine dimanfaatkan para pengusaha dan online shop untuk kepentingan bisnisnya, memberikan berbagai promo khusus yang menggiurkan. Dalam kalender resmi di Indonesia, hari Valentine tanggal 14 Februari bukanlah hari libur nasional. Sebagian orang ada yang menyangka bahwa Valentine itu adalah hari raya Kristiani, padahal bukan. Valentine adakalanya juga dipandang negatif karena kesannya yang sensual dan diduga melibatkan peredaran minuman keras dan hedonisme dalam merayakannya.
Sejarah singkat Valentine
Ada beberapa versi cerita tentang asal-muasal perayaan hari Valentine, dan tidak ada satu pun yang dapat dipastikan kebenarannya. Namun demikian, agaknya yang menjadi benang merahnya adalah kisah seseorang bernama Valentine, yang hidup di Roma dalam kurun waktu sekitar abad ketiga Masehi. Pada saat itu, Valentine dianggap menentang Kaisar, sehingga dipenjarakan. Dari dalam penjara tersebut, Valentine mengirimkan kartu kepada kekasihnya, dengan pesan penutup yang epik… “Love, your Valentine.”
Jadi, jelas bahwa perayaan hari Valentine dimulai berdasarkan cerita dari abad ketiga, dan bukanlah hari raya agama Kristen. Konsep “Valentine” berasal dari cerita turun-temurun yang terkadang kisahnya disertai dengan unsur rohani. Di zaman modern ini, perayaan Valentine telah menjadi hal yang umum, sebagai hari untuk menyatakan kasih sayang kepada orang-orang terkasih. Bila kita membuka lembaran-lembaran Alkitab dan membacanya… dipastikan bahwa di dalam Alkitab tidak ada satu pun referensi tentang perayaan Valentine, yang jatuh setiap tanggal 14 Februari.
Kembali ke pertanyaan awalnya: Bolehkah orang Kristen merayakan hari Valentine?
Alkitab tidak melarang dan juga tidak menganjurkan para pengikut Kristus untuk merayakan hari Valentine. Keputusan untuk merayakannya atau tidak, sepenuhnya adalah berdasarkan keyakinan, kesopanan dan kedewasaan kita.
Berikut ini, ada beberapa saran disertai kutipan ayat Alkitab yang menjadi pagar, supaya moment Valentine tahun ini tetap menyenangkan Allah dan menjadi berkat bagi sesama manusia:
1. Allah adalah kasih
I Yohanes 4:8, “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.”