Mohon tunggu...
Alkhawarizi Surya Ramadhan
Alkhawarizi Surya Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alkhawarizi

Alkhawarizi Surya Ramadhan Mahasiswa UIN Malang 2021

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Problema Penjual "Roti Goreng dan Cakue Gihfari" di Masa Pandemi Covid-19

2 September 2021   14:46 Diperbarui: 2 September 2021   15:10 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada peradaban saat ini tepatnya di era pandemi covid-19 ekonomi dunia sedang mengalami gelombang penyusutan, dimana banyak pelaku bisnis mengalami dampak negatif akan pemasukan keuangan. Permasalahan-permasalahan yang marak terjadi adalah penurunan tingkat penjualan dikarenakan banyaknya konsumen yang meminimalisir pengeluaran. Hal ini merupakan pemicu terjadinya persaingan yang tidak baik di sektor bisnis dari segi apapun itu. Di Indonesia sendiri seluruh pelaku bisnis dituntut untuk melahirkan ide-ide kreatif yang mampu menarik konsumen dengan sehat. Inovasi sendiri adalah simbol perjuangan bagi seluruh pengusaha yang harus dijadikan sebagai visi agar majunya perekonomian bangsa dan negara.

Indonesia saat ini dihadapkan dengan hiruk pikuk permasalahan ekonomi. Hal ini dipastikan dengan banyaknya usaha yang lumpuh ditengah-tengah masyarakat dikarenakan minimnya konsumen. Seperti yang dikabarkan dalam berbagai media nusantara bahwasanya ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja, masyarakat Indonesia sendiri sudah menyadari akan hal itu semenjak COVID-19 memasuki negara Indonesia. Berbagai macam spekulasispekulasi bermunculan dalam segala aspek negara terutama dalam bidang perekonomian, spekulasi tersebut terbentuk akibat banyaknya isu-isu yang bertebaran dan hal ini lah yang membuat pelaku bisnis harus menata ulang strategi pemasaran agar terhindar dari pemikiranpemikiran kuno masyarakat.

Di Desa Pujon, tepatnya Kecamatan Ngroto, terdapat sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dikenal dengan "Roti Goreng dan Cakue Gihfari"  Usaha ini berdiri ditengah pandemi berdasarkan kebutuhan konsumen akan kuliner instan dengan sistem antar jemput. Dengan memiliki rasa dan promo menarik, usaha roti goreng dan cakue tersebut menimbulkan banyak perhatian dan pelanggan khususnya daerah Ngroto itu sendiri. Kebutuhan masyarakat desa Ngroto khususnya konsumen kuliner sangat membengkak dikarenakan pandemi ini banyak larangan pemerintah yang membatasi jarak dan ruang gerak seluruh masyarakat seluruh Indonesia. Dengan adanya usaha roti goreng tersebut atau usaha mikro kecil menengah ini solusi kreatif bagi konsumen hari ini.

Setelah melakukan diskusi kecil dan sedikit wawancara dengan salah satu narasumber bernama Muahmmad Gihfari selaku pemilik usaha roti goreng tersebut, saya mendapatkan banyak informasi menarik terkait bisnis ditengah pandemi Covid-19 mulai dari segala macam permasalahan yang ada dan bagaimana menciptakan inovasi baru terkait strategi pemasaran. Usaha roti goreng ini tidak terlalu terdampak dalam segi penjualan, akan tetapi mendapatkan masalah dalam aspek pemasokan (Suplier). Hal ini terjadi dikarenakan adanya pembatasan jarak yang melarang masyarakat untuk melakukan perjalanan jauh sehingga pemasok tidak bisa mendistribusikan bahan baku dengan stabil. 

Pokok permasalahan terjadi akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang meminimalisir akses jalan keluar kota sehingga proses untuk membeli bahan pembuatan roti goreng juga terbatasi, tidak sedikit memberikan permasalahan-permasalahan baru. Hal tersebut megakibatkan kurangnya stok pasokan bahan baku pembuatan roti goreng. Dampak dari kekurangan bahan baku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) "Roti Goreng dan Cakue Guhfari" tidak dapat melakukan penjualan dengan maksimal, seperti sebelum melandanya pandemic covid -- 19 ini.

Selama pemberlakuan pembatasan pergerakan masyarakat (PPKM) Usaha Mikro Kecil Menengah " Roti Goreng dan Cakue Gihfari" ini harus dibatasi jam penjualannya. Pemilik usaha tersebut yaitu Muhammad Gihfari mengatakan " Pemberlakuan pembatasan pergerakan masyarakat (PPKM) memang membawa dampak yang cukup signifikan bagi usaha roti goreng dan cakue saya, terutama untuk mengisi atau membeli stok bahan untuk membuat roti goreng dan cakue yang ada di luar kota, namun meskipun begitu, saya masih bisa diberi kesempatan terbatas untuk tetap menjalankan, membeli stok bahan baku roti goreng dan cakue ke luar kota dengan tetap memperhatikan protocol Kesehatan selama pergi ke luar kota"  Dari penjelasan narasumber sudah bisa dipahami bahwasanya usaha roti goreng dan cakue Gihfari ini mendapatkan cukup tantangan untuk menjalankan bisnisnya.

Akibat terjadinya masalah pembatasan akses ditengah pandemi covid-19, strategi yang harusnya merangsang perkembangan kemajuan bisnis terpaksa untuk dikaji ulang, dengan membuat sebuah strategi baru dalam berdagang yang mana mampu tetap menghasilkan keuntungan yang cukup untuk menutupi tantangan yang ada dikala pandemic covid-19 ini. 

Menurut saya pribadi, Muhammad Gihfari, selaku penjual Roti Goreng dan Cakue Gihfari, telah berupaya sebaik mungkin untuk tetap produktif dan pantang menyerah walaupun dalam keadaan ditengah pandemi covid-19 ini, ia tetap berpikir positif dan mencari setiap jalan keluar dari masalah yang dihadapinya, sifat inilah yang dapat kita tiru, sebagai seorang yang tetap produktif, positif dan selalu menemukan jalan keluar di setiap masalah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun