Mohon tunggu...
Alkasia Narita
Alkasia Narita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya dirimu yang Bisa Mewujudkan Mimpimu !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKNT Unisri: Pendampingan Optimalisasi Bisnis Rumahan Gendar di Dusun Segawe

17 Agustus 2021   22:40 Diperbarui: 17 Agustus 2021   22:49 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Ibu Tumi pembuat Kerupuk Gendar (dokpri)

Pengemasan Kerupuk sebelum mengenal Branding dan Pengemasan (dokpri)
Pengemasan Kerupuk sebelum mengenal Branding dan Pengemasan (dokpri)


Setelah saya berbincang-bincang dengan Bu Tumi, kendala dalam pemasaran Krupuk Gendar ini yaitu beliau belum menggunakan media sosial, belum mempunyai merk produk dan belum ada pengemasan yang baik, maka saya memberikan beberapa tips kepada beliau. Branding dan Pengemasan yang baik tentu lebih menarik perhatian konsumen, maka dari itu saya memberikan pendampingan bagaimana cara menciptakan branding dan pengemasan. 

Kerupuk Gendar sudah mempunyai merk dan pengemasan yang lebih rapi (dokpri)
Kerupuk Gendar sudah mempunyai merk dan pengemasan yang lebih rapi (dokpri)

 Di zaman yang serba digital ini, hampir semua kegiatan memanfaatkan teknologi, tak terkecuali dalam dunia bisnis. Hal tersebut berdampak positif bagi perkembangan bisnis di Indonesia, begitu juga dengan UMKM. Nah, dengan adanya teknologi tersebut, saya akan membantu Bu Tumi dalam proses pemasaran dan distribusi dengan menggunakan media sosial. 

Media sosial terbukti mampu untuk digunakan sebagai alat pemasaran produk, apalagi di tengah Pandemi Covid 19 seperti ini. Dimana kita diharuskan untuk dirumah saja, mengurangi mobilitas, maka pemanfaatan media sosial merupakan salah satu cara yang sangat efektif.

Sebelum dipasarkan melalui media sosial, hal pertama yang saya lakukan adalah dengan membantu beliau bagaimana cara pengemasan produk yang baik, setelah itu saya membuat logi untuk beliau dan logo tersebut nantinya akan ditempel pada produk. Setelah itu batu dipasarkan menggunakan bantuan media sosial. Semoga saja dengan adanya pendampingan UMKM ini, usaha Bu Tumi dapat mengalami peningkatan dan dapat bertahan di tengah pandemi Covid 19 seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun