Mohon tunggu...
Jihan Ratu
Jihan Ratu Mohon Tunggu... Mahasiswa - UPN 'Veteran' Jawa Timur

Mahasiswi Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menciptakan Karakter Bela Negara pada Generasi Z melalui Perspektif Islam

12 Desember 2024   21:09 Diperbarui: 12 Desember 2024   21:21 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, istilah "bela" dapat diartikan sebagai memelihara, menjaga baik-baik, merawat, memihak untuk melindungi dan mempertahankan sesuatu. Dalam konteks ini, sesuatu yang harus dijaga, dipelihara, dilindungi, dan dipertahankan adalah negara. Dengan demikian bela negara merupakan sebuah usaha dalam membela negara yang didasari oleh kecintaan terhadap tanah air dan kesadaran dalam berbangsa dan bernegara dengan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar negara serta pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Di dalam hal pembelaan negara ini masyarakat memilik peran penting seperti yang sudah dicantumkan di UUD 1945 Pasal 27 ayat 3 yang menjelaskan bahwa "Semua warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara". Maka dari itu, masyarakat harus ikut turut andil dalam pembelaan negara apapun masalahnya sesuai dengan kebijakan yang sudah dibuat.

Masyarakat disini berarti dari semua kalangan usia, dari tua hingga muda, atau yang saat ini seringkali kita sebut sebagai Generasi Z (Gen Z). Generasi Z merupakan generasi yang memiliki tahun kelahiran mulai 1995 hingga 2010, generasi ini memiliki peran yang sangat penting pada masa sekarang. Generasi Z sendiri adalah generasi pertama yang terpapar oleh teknologi sejak usia dini. Hal ini yang membuat karakteristik pada Generasi Z yang konservatif, bertanggung jawab, inovatif, dan mudah beradaptasi dengan teknologi. Perkembangan Generasi Z yang bersamaan dengan era digital membuat Generasi Z memiliki sifat yang lebih cepat dalam mengakses informasi serta mereka juga tumbuh sebagai generasi yang kompeten dalam penggunaan teknologi dan kreatif. Penguasaan mereka dalam bidang informasi dan teknologi menjadi salah satu faktor utama yang membuat mereka berbeda dengan generasi lainnya.

Dalam era modern ini, ancaman terhadap negara tidak lagi melalui serangan fisik dari luar, tetapi sudah mulai berupa ancaman ideologi, budaya, dan ekonomi, yang dapat melemahkan identitas serta ketahanan nasional. Kasus ini dapat dibuktikan dengan betapa banyaknya Generasi Z saat ini yang lebih condong dengan budaya luar, seperti penggunaan bahasa Inggris yang sudah menjadi bahasa sehari-hari sehingga bahasa ibu mereka mulai dilupakan. Lalu cara berpakaian yang beragam dipengaruhi oleh berbagai macam trend yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia, sehingga terkadang Generasi Z ini ada yang menggunakan pakaian yang dapat dibilang kurang sopan terutama ketika di lingkup kampus. Namun ada pula sisi positif yaitu lowongan pekerjaan yang semakin luas, banyak Generasi Z saat ini yang lebih memilih untuk mencari pekerjaan di luar negeri, umumnya karena masalah penghasilan yang lebih besar dibandingkan bekerja di negara sendiri. Lalu hal ini akan berkaitan dengan mereka yang lebih memilih untuk pindah negara karena kehidupan yang lebih terjamin.

Sebagai generasi yang mudah terpapar berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia, dapat lebih mudah juga mengikis semangat nasionalisme mereka. Oleh karena itu, menumbuhkan karakter bela negara pada Generasi Z sangatlah penting agar mereka tidak hanya menguasai teknologi dan informasi dari berbagai penjuru dunia, namun juga memiliki sikap kritis terhadap informasi yang mereka terima dan tetap mempertahankan nilai-nilai kebangsaan.

Dalam Islam, mencintai tanah air adalah karakteristik alami yang ada pada diri manusia. Meskipun mencintai tanah air merupakan hal yang alami, bukan berarti Islam tidak mengajarkan tentang hal tersebut. Sebagai agama yang sempurna bagi kehidupan manusia, Islam mengarahkan manusia untuk mencintai tanah airnya, agar mereka dapat berkontribusi secara maksimal dalam membangun bangsa dan negara, sekaligus mencapai keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Kecintaan pada tanah air ini juga dijelaskan pada salah satu ayat dalam Al-Qur'an, yaitu surat Al-Qashash ayat 85:

اِنَّ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لَرَاۤدُّكَ اِلٰى مَعَادٍۗ قُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ مَنْ جَاۤءَ بِالْهُدٰى وَمَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ۝٨٥

Artinya: "Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Nabi Muhammad untuk menyampaikan dan berpegang teguh pada) Al-Qur'an benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali. Katakanlah (Nabi Muhammad), "Tuhanku paling mengetahui siapa yang membawa petunjuk dan siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata." (QS. Al Qashash: 85).

Sebagai Generasi Z yang berpendidikan, perlu adanya peran dan tanggung jawab dalam memajukan bangsa sendiri. Pada dasarnya, bela negara merupakan sikap yang memang secara tidak langsung didapatkan setelah seseorang lahir, lalu diperlukan sebuah pengembangan karakter melalui pendidikan bela negara untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan jiwa patriotisme. Melalui pendidikan ini, Generasi Z akan terbentuk menjadi individu yang memiliki pemahaman lebih mendalam terhadap nilai-nilai kebangsaan yang merupakan sebuah identitas nasional bangsa dan negara. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Generasi Z dalam meningkatkan kecintaannya pada tanah air dan membela negara, yaitu memahami serta mencintai Indonesia secara keseluruhan mencakup budaya, sejarah, letak geografis, sumber daya alam, dan sumber daya manusianya. Hal ini dapat pula meningkatkan rasa bangga, solidaritas, dan toleransi antar sesama, serta merasa bangga terhadap produk buatan dalam negeri. Selanjutnya yaitu memiliki jiwa patriotisme yang tinggi dan selalu mengedepankan prinsip-prinsip Pancasila serta UUD 1945. Hal ini dapat dilakukan dengan melaksanakan Pancasila sebagai landasan hukum serta acuan dalam bertindak. Lalu terakhir yaitu rela berkorban bagi bangsa dan negara, bukan berarti masyarakat harus mengorbankan nyawa demi persatuan dan kesatuan, namun masyarakat termasuk Generasi Z dapat menerapkannya dengan mengutamakan kepentingan umum dibandingkan dengan kepentingan pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun