Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Di Tarling pun Ternyata Ada TOP1

8 Agustus 2011   14:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:58 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketika saya tinggal di Solo, 1993-1999, saya sering mengikuti acara tarawih keliling (tarling) yang dilaksanakan secara bergilir di berbagai kantor dan perusahaan.

Dari tarling ini, saya dapat mengamati dan sekaligus melakukan klasifikasi “status sosial” masing-masing kantor dan perusahaan. Kantor atau perusahaan ini masuk dalam strata sosial tinggi, yang ini masuk strata menengah dan yang lainnya lagi, maaf, masuk dalam strata rendah.

Ukuran sederhananya dapat dilihat pada berbagai fasilitas dan hidangan yang disajikan dalam tarling tersebut. Apakah tempatnya memadai dan ber-AC atau tidak, penceramahnya terkenal atau tidak dan terakhir, ini yang sering menjadi daya tarik dan ukuran utama, bagaimana hidangan yang disediakan, apakah menu makanan ringan atau makan besar. Kalau makan besar, pakai kotak atau prasmanan.

Jika tarling dilaksanakan di kantor/perusahaan yang mempunyai strata tinggi, semua yang disajikan serba kelas satu, TOP1. Yang datang pasti orang-orang nomor satu dari seluruh instansi/perusahaan di Solo. Penceramah, tempat dan hidangannya semuanya tak kalah hebatnya.

Mereka yang bukan orang nomor satu di kantor/perusahaan, termasuk saya, biasanya juga sangat bersemangat untuk datang pada acara semacam itu. Sesekali melaksanakan tarawih di ruangan ber-AC, bisa bertemu atau paling tidak bersalaman dengan para petinggi dan tokoh-tokoh masyarakat setempat dan menyantap hidangan yang lezat, tentu tidak ada salahnya.

Yang seperti itu menurut saya sangat manusiawi. Sebagian besar kita pasti menyukai hal-hal tersebut. Kalau kepada kita diberikan dua pilihan, antara nomor satu atau nomor dua, kita tentu akan memilih yang nomor satu, TOP1.

***

Akan halnya kantor tempat saya bekerja, kayaknya bisa digolongkan termasuk kantor yang berada pada strata rendah. Shalat tarawih dilaksanakan di aula kantor yang tidak ber-AC, paling jauh hanya menggunakan kipas angin. Hidangannya juga “hanya” snack dalam kotak, bukan nasi kotak atau prasmanan. Dan penceramahnya, juga “hanya” penceramah langganan yang biasa memberikan bimbingan agama di kantor.

Untuk dapat melaksanakan tarling di kantor, effort-nya juga luar biasa. Selama berhari-hari dilaksanakan rapat untuk menyiapkan acara tersebut. Hampir semua pegawai juga dikerahkan untuk menyukseskan tarling ini karena acara tersebut juga membawa nama kantor.

Sebelumnya, semua RAB (Rencana Anggaran Biaya) acara terlebih dulu harus diajukan ke kantor wilayah di Semarang. Anggaran itu harus dibuat serinci mungkin, kalau tidak pasti akan ditolak. Ketika ijin dari kantor wilayah turun, biasanya juga diberi catatan agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan efisien dan berdampak positif bagi perusahaan.

Karena bukan termasuk kantor kelas satu, tidak semua pejabat kelas satu datang mengikuti tarling di kantor saya. Mereka biasanya mengirim staf-staf sekelas saya untuk mengikuti acara tersebut.

Selama saya tinggal di Solo, seingat saya, kantor saya hanya pernah kebagian satu kali tarling. Sementara kantor/perusahaan yang berkasta “tinggi” biasanya selalu menjadi tuan rumah tarling di setiap tahun. Rupanya, di tarling pun ada juga TOP1-nya ya !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun