Tahun 1995
Sebuah BUMN yang bergerak di bidang jasa pengiriman surat, barang dan uang, memperkenalkan sebuah layanan baru yang diberi nama Belanja Lewat Pos (BLP). Dengan layanan ini, para pembeli dapat memesan berbagai barang eksklusif, yang biasanya hanya di jual di toko-toko di kota besar, di kantor cabang perusahaan tersebut. Barang-barang yang ditawarkan antara lain ikat pinggang, sepatu dan produk-produk peralatan rumah tangga seperti magic jar dan blender, yang waktu itu masih merupakan barang baru bagi keluarga Indonesia.
Setelah memilih barang yang dicetak di sebuah brosur, pemesan kemudian mengisi formulir pemesanan. Formulir ini kemudiandikirim ke kantor pusat, sementara uangnya dikirim melalui weselpos atau giropos. Barang akan dikirim setelah formulir pemesanan dan uang diterima di kantor pusat.
Dari mulai pemesanan sampai barang diterima rata-rata memakan waktu 2 minggu. Rentang waktu tersebut untuk ukuran saat itu termasuk cepat, karena semua proses pengirimannya, mulai dari formulir pemesanan, kartu weselpos atau giropos dan barang, masih dilakukan secara fisik dan manual.
Cara belanja ini termasuk sangat baru untuk ukuran waktu itu. Yang lazim dilakukan, jika ingin membeli barang, calon pembeli merasa punya “kewajiban” untuk melihat, memegang dan menawar harganya, baru kemudian terjadi transaksi.
Tahun 2010
Sebuah perusahaan jasa titipan (perjastip) swasta terbesar di tanah air, baru-baru ini meluncurkan sebuah layanan baru yang diberi nama Pesona (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara). Lewat layanan ini mereka yang ingin menikmati berbagai makanan khas dari berbagai daerah Indonesia dapat melakukan pemesanan tanpa harus pergi ke tempat asal makanan tersebut.
[caption id="attachment_76565" align="alignleft" width="296" caption="knol.google.com"][/caption] Perusahaan ini menjalin kerjasama dengan beberapa vendor yang tersebar di seluruh Indonesia. Vendor-vendor tersebut dipilih setelah melalui seleksi yang ketat berkenaan dengan ketahanan makanan, kemasan dan higienitas makanan.
Maka, kita yang tinggal di Jakarta misalnya, dapat menikmati “lemak nian”-nya pempek Palembang, brownies atau pisang molen Bandung, bakpia Pathuk Yogya atau kripik balado Padang, tanpa perlu repot-repot harus pergi ke luar kota, cukup menggunakan layanan tersebut, pesanan akan langsung diantar ke tempat kita.
Soal harga jangan khawatir, pemesan hanya akan dibebani dengan ongkos tarif dan prioritas pengiriman yang diinginkan. Harga makanan akan sama dengan harga di tempat asal. Pemesan bisa menggunakan jasa layanan sameday delivery, hari ini pesan, hari ini juga pesanan akan diantar.
Untuk melakukan pemesanan, perusahaan tersebut menawarkan beberapa alternatif secara daring (dalam jaringan, online) : telepon bebas pulsa, email, Yahoo Messenger (YM), Blackberry (BB), Twitter, Facebook dan Foursquare.
Saat ini, untuk melakukan pengiriman pesan dan informasi tidak memerlukan waktu berhari-hari lagi, dengan menggunakan sms atau email kita hanya butuh waktu beberapa detik saja. Demikian juga dengan pengiriman uang, melalui layanan m-banking yang dapat diakses di ponsel, kita bisa melakukan transaksi perbankan kapan saja dan dimana saja, juga dengan hitungan detik.
Untuk pengiriman barang, meskipun masih harus dilakukan secara fisik dari tempat asal sampai ke tempat tujuan, sudah bisa diatasi dengan jumlah frekuensi penerbangan yang cukup banyak dan terkoneksi satu sama lain. Hubungan antar satu kota dengan kota lain di indonesia, kini bisa ditempuh hanya dalam hitungan jam saja.
Bisnis daring dan tarif telekomunikasi murah
Bisnis dengan memanfaatkan layanan daring saat ini tengah marak dan menjadi tren baru di Indonesia. Saat ini kita bisa menjual dan membeli apa saja di toko daring ini, mulai dari gadget, boneka, pakaian, obat-obatan sampai buah-buahan.
[caption id="attachment_76561" align="alignleft" width="240" caption="XL Sinyal bagus nyambung teruuusss...!"]
Hal ini sangat berbeda dengan apa yang terjadi 15 tahun lalu, saat itu ponsel dan internet baru memasuki tahap perkenalan awal di Indonesia, barang masih langka dan harganya masih selangit. Sebuah ponsel yang hanya punya fungsi untuk menelpon, harganya bisa dibanderol sampai puluhan juta rupiah. Kartu perdana sama saja, harga untuk satu nomor perdana bisa mencapai jutaan rupiah.
[caption id="attachment_76567" align="alignright" width="329" caption="XL pelopor tarif termurah"]
Kini, hanya dengan uang ratusan ribu rupiah, kita bisa mendapatkan sebuah ponsel QWERTY, bahkan berlayar sentuh, dengan fitur yang lengkap. Tidak hanya untuk menelpon dan sms saja, tetapi juga bisa digunakan untuk berinternet, menonton TV, game dan lain sebagainya. Kartu perdana apalagi, di lapak-lapak pedagang kaki lima, kita bisa mendapatkankannya hanya dengan modal Rp 2.000.
Untuk masalah ini, kita perlu mengucapkan terima kasih kepada para pelaku industri telekomunikasi seluler di negara kita, tentu saja termasuk XL pelopor tarif termurah, yang telah mampu menurunkan harga pada level yang cukup murah, sehingga layanan seluler ini dapat diakses oleh sebagian besar rakyat Indonesia.
Bangkitnya kelas wirausahawan daring
Maraknya bisnis daring ini telah melahirkan sebuah kelas baru dalam masyarakat yaitu para wirausahawan daring (online entrepreneur). Mereka mengendalikan bisnis mereka, yang sering melintasi batas bangsa dan negara, dari rumah mereka, bahkan dari tempat tidur dan masih memakai baju tidur mereka. Mereka memang tidak memerlukan kantor dan segala tetek bengeknya seperti uniform, birokrasi, kemacetan dan lain sebagainya. Untuk menjalankan bisnis, yang mereka perlukan hanya seperangkat alat komunikasi seluler lengkap dengan koneksinya.
Para wirausahawan ini sangat pintar memanfaatkan semua layanan seluler dan media sosial untuk mengembangkan bisnis mereka, mulai dari telepon, sms, blog, Facebook, Twitter, Foursquare dan lain-lainnya.
Sampai hari ini masih banyak salah pandangan terhadap kiprah para wirausahawan ini. Mereka sering dianggap sebagai para penganggur yang malas bekerja karena lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Yang menjadi mindset orang selama ini bahwa yang namanya kerja itu ya harus pergi ke kantor dan memakai seragam. Mereka yang bisa menghasilkan uang tetapi tidak pergi ke kantor sering dianggap belum bekerja.
Bisnis daring ini akan terus berkembang, bahkan di masa datang, bisnis daring diyakini akan menjadi backbone di dunia bisnis. Entry barrier bisnis ini juga sangat rendah sehingga setiap orang bisa memasukinya. Hanya kreatifitas dan keuletan masing-masing pelaku yang akan mengantarkan keberhasilan di bisnis ini.
Bagaimana dengan Anda ? Apakah Anda sudah menjajal bisnis yang memberikan peluang untuk meraih keuntungan tak terbatas ini ? Atau jangan-jangan Anda malah telah menjadi seorang wirausahawan daring yang jaringan bisnisnya telah merambah kemana-mana ? Kalau itu yang terjadi, bersyukurlah, Anda termasuk salah seorang yang dapat memanfaatkan kemajuan dan murahnya tarif komunikasi seluler untuk memperbaiki kualitas hidup Anda.
Selamat ya !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H