Beberapa minggu lalu, Pak Thamrin Dahlan atau biasa akrab dipanggil Pak TD, seorang kompasianer senior, yang sekarang sangat aktif mengajak para penulis untuk menerbitkan tulisan-tulisan mereka dalam sebuah buku, mengirim saya satu eksemplar buku berjudul "70 tahun Thamrin Dahlan".
Buku tersebut berisi testimoni lebih dari 70 orang penulis terhadap kiprah literasi Pak TD selama ini. Saya menyumbang satu tulisan sederhana yang saya beri judul "Pak TD, Soleh dan Muslih".
Intinya, Â saya bersaksi bahwa Pak TD adalah seorang yang soleh dan muslih dalam dunia kepenulisan dan bidang-bidang kehidupan yang lain.
Sebagai seorang soleh, Pak TD adalah seorang yang mempunyai kepribadian yang baik atau dalam bahasa agamanya selalu dipenuhi dengan iman dan amal soleh. Â
Dalam konteks kepenulisan, kesolehan Pak TD dibuktikan dengan lahirnya sekitar 50 buku ber-ISBN dari tangan beliau, sebuah pencapaian yang luar biasa bagi seorang individu. Pak TD adalah seorang yang sangat tekun dan mempunyai banyak ide.
Bagi banyak orang, pencapaian tersebut tentu sangat membanggakan. Tetapi tidak bagi TD. Beliau ingin kesalehan tersebut juga menyebar kepada banyak orang. Dalam bahasa agama, beliau ingin meningkat menjadi seorang muslih. Dan ini sudah dibuktikan dengan inisiatif beliau mempelopori berdirinya Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) dan blog terbitkanbukugratis.id.
YPTD didedikasikan untuk menerbitkan buku dari para penulis dan ini sudah cukup berhasil. Belum sampai berumur dua tahun, yayasan ini telah berhasil menerbitkan buku ber-ISBN sebanyak 345 buku. Sebuah angka yang luar biasa juga.
Dalam rangka memperingati hari ulang tahun YPTD yang kedua, pada tanggal 20 Agustus 2022 lalu di Ruang Serba Guna, lantai IV Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta Pusat telah dilaksanan kopi darat lebih dari 100 orang penulis senior. Rata-rata mereka adalah teman-teman Pak TD yang terdiri dari para kompasianer dan para penulis yang tergabung dalam YPTD.
Para tamu datang dari seluruh Indonesia, bahkan kompasianer senior Pak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Roselina rela datang jauh-jauh dari Australia. Tim dari Kompasiana, termasuk Mas Nurul dan kawan-kawan, juga hadir pada acara tersebut.