Ketika masih sekolah di SD dulu, ada dua pertanyaan yang sering muncul dalam ujian IPS, yaitu soal tentang “Apa nama danau terluas di Indonesia?” dan “Apa nama pulau di tengah Danau Toba?”. Jawabannya tentu kita sudah tahu, yaitu Danau Toba dan Pulau Samosir.
Alhamdulillah, saya diberi kesempatan bisa mengunjungi dua tempat yang namanya sudah populer sejak puluhan tahun lalu tersebut.
Danau Toba sudah saya tulis pada dua tulisan saya terdahulu, yaitu Danau Toba dari arah Kabupaten Karo dan dari arah Kabupaten Simalungun. Yang belum saya tulis adalah tentang Pulau Samosir.
Pulau Samosir adalah pulau yang berada di tengah Danau Toba. Luasnya sekitar 63.000 hektare atau kurang lebih 640 km persegi. Hampir sama dengan luas negara Singapura. Pulau ini menduduki tempat ke-5 sebagai pulau terbesar di dunia yang berada di tengah danau.
Saat ini Pulau Samosir masuk dalam wilayah Kabupaten Samosir. Sebelumnya, bergabung dalam wilayah Kabupaten Kabupaten Toba-Samosir (Tobasa).
Dari Parapat
Banyak jalan menuju Pulau Samosir, salah satunya melalui Parapat. Dari halaman belakang hotel tempat kami menginap, ada perahu yang menawarkan kepada para pengunjung untuk menyebrang ke Pulau Samosir.
Ongkosnya 50 ribu rupiah per orang pergi-pulang. Perahu ini memuat sekitar 40 penumpang.
Saat berlayar, perahu yang membawa kami, tidak langsung menuju ke Tomok. Kami sempat dibawa ke sebuah situs yang biasa disebut dengan Batu Gantung. Sebuah batu yang menggantung di lereng perbukitan batu.