[caption id="attachment_326668" align="aligncenter" width="540" caption="Telaga Menjer yang eksotis"][/caption]
Beberapa hari yang lalu, saya bersama istri menyempatkan diri menengok orang tua di Temanggung. Di samping acara wajib mengunjungi orang tua, kami juga menyempatkan diri berjalan-jalan ke dua tempat di Wonosobo yang punya kenangan istimewa dalam kehidupan kami. Yang pertama adalah Telaga Menjer di Kecamatan Garung, Wonosobo dan kedua adalah Desa Tieng, sebuah desa terpadat yang terletak di Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Â 4 kilometer sebelum Dieng.
Telaga Menjer istimewa bagi kami karena dulu setelah menikah tempat ini termasuk tempat pertama yang pernah kami jelajahi berdua. Perjalanan kali ini, hitung-hitung untuk mengenang kembali kenangan indah 21 tahun silam dan mudah-mudahan juga untuk menguatkan kembali keindahan tersebut.
Letak Telaga Menjer tepatnya berada di Desa Menjer, Kecamatan Garung, 12 kilometer dari kota Wonosobo.  Untuk menuju tempat ini, kita bisa naik kendaraan umum, bus kecil, dari Wonosobo jurusan jurusan Dieng. Setelah itu turun di Garung. Disana terdapat gapura yang menunjukkan arah ke Telaga Menjer.
Dari tempat pemberhentian ini kita harus naik ojek sepeda motor untuk menuju Telaga Menjer. Tidak ada angkutan lain untuk menuju kesana. Tetapi jangan khawatir, ongkos ojek disini masih relatif murah, hanya 5 ribu rupiah. Kemudian untuk masuk ke lokasi Telaga Menjer kita harus membayar tiket sebesar 3 ribu rupiah.
Keadaan Telaga Menjer yang kami kunjungi saat ini, menurut perasaan kami, tidak banyak berubah dibanding keadaan yang kami kunjungi 21 tahun silam. Â Semuanya terlihat masih terjaga keasliannya.
[caption id="attachment_326753" align="aligncenter" width="540" caption="Sisi lain Telaga Menjer"]
[caption id="attachment_326671" align="aligncenter" width="540" caption="Sayang disana-sini banyak tumbuh enceng gondok"]
Di sekeliling telaga yang berada di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut, dengan luas 70 hektar dan kedalamannya mencapai 45 meter ini terdapat pepohonan pinus yang rimbun, bukit-bukit hijau yang memagari telaga, udara yang sejuk dan pemandangan pedesaan tradisional. Tempat ini sangat cocok sebagai tempat untuk refreshing, untuk menyegarkan kembali lahir dan batin kita.
Air di telaga vulkanik yang terletak di kaki Gunung Pakuwaja terlihat sangat tenang. Disana juga tersedia beberapa kapal kecil yang siap mengantar kita menglilingi seluruh sudut telaga. Sayang karena waktu yang sangat mepet, kami tak sempat menaiki perahu dan berkeliling di telaga tersebut.
Gambar-gambar di atas, mudah-mudahan dapat sedikit mengambarkan betapa indahnya indahnya Telaga Menjer, yang airnya juga digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air tersebut.
Cerita selanjutnya tentang perjalanan ke Desa Tieng, insyaallah disambung lain waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H