Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengunjungi Museum Haramain di Makkah

16 Oktober 2014   14:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:48 2118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puncak ibadah haji telah selesai dilaksanakan. Kami masih mempunyai waktu sekitar 13 hari tinggal di Makkah. Para jamaah biasanya memanfaatkan sisa waktu tersebut untuk melaksanakan shalat lima waktu di Masjidil Haram, umrah sunat dan mengunjungi berbagai tempat wisata dan tempat bersejarah yang ada di sekitar kota Makkah.

Salah satunya adalah ke Museum Haramain, Museum Dua Tanah Suci, yang terletak di perbukitan Ummul Joud, Makkah. Museum yang dibangun oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz ini juga dikenal dengan The Exibithion of Two Holy Mosques Architecture. Di museum ini kita bisa mempelajari seluk beluk dan sejarah Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Haram Madinah.

Termasuk koleksi terbarunya adalah maket masa depan bangunan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Pembangunan dan perluasan kedua masjid tersebut saat ini sedang dilaksanakan secara besar-besaran.

[caption id="attachment_348005" align="aligncenter" width="520" caption="Museum Haramain di Ummul Joud Makkah"][/caption]

Museum Haramain ini terdiri dari tujuh ruangan. Begitu masuk museum kita menuju ke Ruang Depan, ruangan ini berisikan gambar dan model dua masjid dari masa ke masa.

[caption id="attachment_348009" align="aligncenter" width="520" caption="Maket Masjidil Haram Makkah"]

1413392763698600070
1413392763698600070
[/caption]

Berikutnya adalah Ruang Masjidil Haram, yang berisikan barang-barang antik dan inskripsi yang berhubungan dengan Masjidil Haram.

Setelah itu Ruang Ka’bah, berisi benda-benda yang berhubungan dengan Ka’bah seperti kain kiswah, pintu Ka’bah, kayu penyangga Ka’bah dan lain sebagainya.

Ruang lainnya adalah Ruang Manuskrip, yang berisi berbagai naskah dan manuskrip yang berkaitan dengan kedua masjid tersebut, termasuk di dalamnya adalah naskah mushaf Alquran yang ditulis pada jaman Khalifah Utsman bin Affan.

[caption id="attachment_348006" align="aligncenter" width="520" caption="Satu kopi Mushaf Quran jaman Khalifah Utsman bin Affan"]

1413392519693843068
1413392519693843068
[/caption]

Berikutnya adalah Ruang Foto yang berisikan foto-foto langka berkaitan tentang kedua masjid tersebut.
Kemudian Ruang Sumur Zamzam yang berisi model sumur Zamzam jaman dulu lengkap dengan tali, kerekan dan embernya. Modelnya seperti model sumur yang ada di pedesaan di Indonesia.

[caption id="attachment_348012" align="aligncenter" width="520" caption="Sumur Zamzam di jaman dulu"]

14133929131380116420
14133929131380116420
[/caption]

Yang terakhir adalah Ruang Masjid Nabawi yang berisi berbagai benda dan gambar yang berkaitan dengan perkembangan Masjid Nabawi Madinah.

Mengunjungi museum ini kita seperti diajak menjelajahi lompatan perkembangan peradaban masyarakat Arab. Masyarakat yang selama berabad-abad hidup di gurun-gurun pasir yang gersang dan tandus, kini bertranformasi menjadi masyarakat yang hidup serba gemerlap, berkat limpahan rejeki minyak dan kedatangan berjuta-juta jamaah haji dan umrah yang tak pernah berhenti sepanjang tahun.

Inilah mungkin salah satu jawaban Allah SWT dari doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim AS ketika meninggalkan istirnya Siti Hajar dan putranya, Nabi Ismail AS, di sebuah lembah tandus dan tidak ada sumber kehidupan. Lembah itulah yang sekarang dikenal sebagai Makkah, kota yang menjadi magnet dan dapat menarik jutaan manusia untuk mengunjunginya.

Doa tersebut termaktub dalam Alqur’an, Surat Ibrahim 37, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati.Ya Tuhan kami, yang demikian itu agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusi cenderung kepada mereka dan berikanlah rizki kepada mereka dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun