Tanggal 20 Oktober 2014, Joko Widodo berdampingan dengan Jusuf Kalla, secara resmi dilantik menjadi menjadi pasangan Presiden-Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-7. Kita, sebagai rakyat Indonesia, tentu berharap pelantikan ini akan menjadi titik baru menuju Indonesia yang lebih baik.
Tensi politik yang agak memanas selama beberapa bulan ini, mudah-mudahan akan mereda dengan diselenggarakannya pelantikan ini. Semua pihak akan legowo dengan pelantikannya.
Rakyat Indonesia yang selama berbulan-bulan ini seolah terbelah menjadi dua kubu besar akan kembali menjadi rakyat Indonesia yang bersatu.
Apalagi, Prabowo, pesaing Joko Widodo pada pemilihan presiden kali ini dengan jiwa besar dan ksatria juga berkenan hadir menyaksikan pelantikan tersebut.
Pemilihan presiden RI kali ini memang memunculkan banyak kejutan. Siapa orang yang menyangka bahwa seorang Joko Widodo yang sarjana kehutanan dan tidak begitu berpengalaman dalam dunia politik, bisa terpilih menjadi seorang presiden di negara dengan penduduk sekitar 250 juta jiwa ini.
Nama Joko Widodo mulai dikenal masyarakat sejak tahun 2005, sejak dia menjabat sebagai walikota Solo. Sebelumnya dia lebih dikenal sebagai pengusaha mebel, yang produksinya banyak diekspor keluar negeri. Pada tahun 2012 dia terpilih menjadi Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, berpasangan dengan Basuki Tjahaya Purnama atau yang biasa dipanggil dengan Ahok.
Tukang Pos jadi Presiden
Siapa juga yang menyangka bahwa seorang yang pernah menjadi pak pos atau tukang pos ternyata juga bisa dipilih menjadi presiden, bahkan presiden di negara adi daya, Amerika Serikat (AS). Tidak satu orang, tetapi dua orang, yaitu Abraham Lincoln dan Harry S. Truman.
[caption id="attachment_348695" align="aligncenter" width="220" caption="Abraham Lincoln, Presiden AS 1861-1865 (Foto : Wikepedia)"][/caption]
Abraham Lincoln adalah Presiden AS yang ke-16. Menjabat sejak 4 Maret 1861hingga terjadi pembunuhannya pada tanggal 14 April 865. Dalam berbagai survei kepresidenan, dia termasuk sebagai presiden AS terbaik sepanjang jaman.
Sebagai presiden, dia berhasil memimpin bangsanya keluar dari Perang Saudara Amerika, mempertahankan persatuan bangsa, dan menghapuskan perbudakan. Namun, saat perang telah mendekati akhir, dia menjadi presiden AS pertama yang dibunuh.
Sewaktu muda, Abraham Lincoln pernah bekerja dalam berbagai ragam profesi. Da pernah bekerja sebagai pembelah kayu pagar, menjadi tentara, menjadi kelasi di kapal-kapal sungai, juru tulis, mengurus kedai, kepala kantor pos dan akhirnya menjadi pengacara. Sebelum pelantikannya pada tahun 1860 sebagai presiden pertama dari Partai Republik, Lincoln berprofesi sebagai pengacara, anggota legislatif Illionis, anggota DPR AS, dan dua kali gagal dalam pemilihan anggota senat.
Profesinya sebagai tukang pos dijalaninya ketika dia berusia 24 tahun. Dia bertugas di New salim Ilionis. Tugasnya adalah mengantarkan surat ke rumah-rumah penduduk. Dia menjalani pekerjaaan ini selama 3 tahun. Setelah itu berpindah ke profesi lain.
[caption id="attachment_348696" align="aligncenter" width="220" caption="Harry S. truman Presiden AS 1945-1953 (Foto : Wikepedia)"]
Tukang pos berikutnya yang menjadi presiden adalah Harry S. Truman, Presiden AS ke-33, menjabat dari tahun 1945-1953. Sebelumnya, Truman menjabat wakil presiden AS. Ia menggantikan Franklin D. Rooseveltsetelah sang presiden wafat.
Sebagai Presiden, Harry Truman dikenang sebagai presiden yang mengambil keputusan untuk menjatuhkan bom atom di atas kota Hiroshima dan Nagasaki. Keputusan ini diambil setelah Jepang menolak menyerah kepada sekutu dalam Perang Dunia II.
Truman mengambil keputusan ini setelah berunding dengan penasehat-penasehatnya. Dia  memerintahkan agar kota-kota Jepang yang giat dalam usaha-usaha perang, diserang dengan bom atom. Jepang akhirnya menyerah.
Soal kisah Harry S. Truman sebagai tukang pos tidak seperti Abraham Lincoln yang secara resmi pernah tercatat sebagai pos. Pekerjaan sebagai pak pos ini dilakoni Truman untuk membantu seorang janda yang sebenarnya tercatat sebagai tukang pos resmi di wilayah Grandview, Missouri.
Siapa pun bisa menjadi Presiden
Terpilihnya Jokowi, juga Abraham Lincoln dan Harry Truman sebagai presiden, mudah-mudahan dapat membuka mata sekaligus memotivasi generasi muda kita bahwa siapa pun bisa menjadi seorang presiden jika rakyat memang telah memilihnya.
Dia tidak harus menjadi seorang ketua umum partai politik, dia juga tidak harus anak presiden, anak jendral bintang empat. Dia juga tidak harus berketurunan darah biru atau harus berasal dari suku tertentu.
Siapa pun dia, dari manapun latar belakang dan profesinya, asal dia orang Indonesia dan berkomitmen mempertahankan NKRI, dia punya kesempatan untuk terpilih menjadi presiden.
Sumber tulisan dan gambar : Wikipedia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H